Sekdaprov Sulsel Dorong Sinergi Guru Pendidikan Khusus di Era Digital
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong sinergi guru pendidikan khusus untuk menghadapi tantangan era digital dan memastikan setiap anak mendapatkan hak pendidikan.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menekankan pentingnya adaptasi, inovasi, dan kolaborasi bagi guru pendidikan khusus dalam menghadapi tantangan transformasi pendidikan di era digital. Pernyataan ini disampaikan pada Selasa di Makassar, saat beliau memberikan apresiasi atas komitmen para guru dalam meningkatkan kompetensi, memperjuangkan hak peserta didik berkebutuhan khusus, dan mendorong kebijakan inklusif.
Jufri Rahman menyebut peran guru pendidikan khusus sebagai garda terdepan dalam memastikan setiap anak mendapatkan hak pendidikannya. "Mereka menjadi garda terdepan dalam memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam memperoleh hak pendidikan, tidak ada potensi yang terabaikan, dan tidak ada bakat yang tidak diberdayakan," ujarnya dalam Mukernas dan Seminar Nasional Pengurus Pusat Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia (IGPKhI) di Makassar. Beliau berharap kegiatan ini dapat menghasilkan program kerja yang solutif dan berdampak langsung pada kualitas layanan pendidikan khusus.
Mukernas dan Seminar Nasional IGPKhl 2025 ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antar pendidik, membangun kebijakan pendidikan inklusif, serta menyusun langkah-langkah nyata dalam mendukung kemajuan pendidikan anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan berbagi praktik baik dari berbagai daerah, guna meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di Indonesia.
Penguatan Profesionalisme Guru Pendidikan Khusus di Era Digital
Ketua Pengurus Pusat IGPKhI, Andi Sulolipu, menjelaskan bahwa tema Mukernas dan Seminar Nasional ini, yaitu 'Profesionalisme Guru Berkebutuhan Khusus Membangun Jembatan Menuju Kemandirian Lulusan SLB di Era Digital', mencerminkan kesadaran akan tantangan dan peluang pendidikan khusus di era digital. Era teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan.
Andi Sulolipu menekankan peran unik dan mulia guru pendidikan khusus dalam mendampingi anak-anak dengan beragam kebutuhan. Tugas mereka tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai dan mempersiapkan anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat. "Tugas kita tidak hanya memberi ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menanamkan pendirian dan mempersiapkan mereka untuk dapat berpartisipasi aktif dalam masyarakat," jelasnya.
Mukernas ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk menyatukan visi dan misi, menyusun langkah konkret yang adaptif terhadap perkembangan zaman, dan memperkokoh IGPKhI sebagai organisasi yang solid dan berkontribusi signifikan bagi kemajuan pendidikan khusus di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta sistem pendidikan yang lebih inklusif dan mampu memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus.
IGPKhI menyadari pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Oleh karena itu, Mukernas ini juga akan membahas strategi untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Hal ini mencakup pelatihan penggunaan teknologi assistive, pengembangan kurikulum berbasis digital, dan pemanfaatan platform pembelajaran online yang ramah akses bagi anak berkebutuhan khusus.
Tantangan dan Peluang Pendidikan Inklusif di Era Digital
Di era digital, guru pendidikan khusus menghadapi tantangan baru, seperti perlunya keahlian digital, aksesibilitas teknologi, dan adaptasi kurikulum. Namun, era digital juga menawarkan peluang besar, seperti akses informasi yang lebih luas, kolaborasi antar guru yang lebih mudah, dan pemanfaatan teknologi assistive untuk meningkatkan pembelajaran.
Untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang ini, IGPKhI berencana untuk meningkatkan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru pendidikan khusus. Pelatihan ini akan berfokus pada pengembangan kompetensi digital, strategi pembelajaran inklusif berbasis teknologi, dan pemanfaatan teknologi assistive. Selain itu, IGPKhI juga akan mendorong kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan teknologi, untuk mendukung pengembangan pendidikan inklusif di era digital.
Dengan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah, guru, dan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan pendidikan inklusif di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak untuk meraih potensi terbaiknya. Pengembangan kurikulum yang inklusif dan pelatihan guru yang berkelanjutan merupakan kunci utama dalam mewujudkan hal tersebut.
Kesimpulannya, Mukernas dan Seminar Nasional IGPKHI 2025 menekankan pentingnya kolaborasi dan adaptasi dalam menghadapi tantangan pendidikan inklusif di era digital. Dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, diharapkan kualitas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Indonesia dapat terus meningkat.