Semeru Erupsi Empat Kali, Tinggi Letusan Capai 800 Meter!
Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami empat kali erupsi pada Selasa pagi, dengan tinggi letusan mencapai 800 meter dan status masih waspada.
Gunung Semeru, gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Selasa pagi, 22 April 2024, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tercatat mengalami empat kali erupsi dengan tinggi letusan yang mengkhawatirkan, mencapai 700 hingga 800 meter di atas puncak.
Erupsi pertama terjadi pukul 05.55 WIB, memuntahkan kolom abu berwarna putih hingga kelabu setinggi 800 meter di atas puncak (4.476 meter di atas permukaan laut). Intensitasnya tergolong sedang ke arah utara. Kejadian ini dilaporkan masih berlangsung saat laporan awal dibuat. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, secara langsung memantau dan mencatat setiap aktivitas gunung tersebut.
Aktivitas vulkanik Semeru ini menimbulkan kekhawatiran bagi penduduk sekitar dan menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang. Dengan status waspada yang masih diberlakukan, berbagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana terus dilakukan untuk meminimalisir dampak erupsi.
Aktivitas Erupsi Gunung Semeru
Erupsi kedua terjadi pukul 06.30 WIB, dengan tinggi kolom letusan sekitar 700 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal terlihat mengarah ke timur laut. Erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 120 detik. Aktivitas vulkanik yang terus berlanjut ini menunjukkan potensi bahaya yang perlu diwaspadai.
Pada pukul 08.41 WIB, Semeru kembali erupsi. Kali ini, kolom letusan mencapai ketinggian 800 meter di atas puncak (4.476 meter di atas permukaan laut), dengan kolom abu berwarna kelabu dan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 113 detik untuk erupsi ini.
Erupsi keempat terjadi pada pukul 12.08 WIB. Meskipun visual letusan tidak teramati, seismograf mencatat amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 135 detik. Kejadian ini menunjukkan bahwa aktivitas di dalam gunung masih cukup signifikan.
Rekomendasi PVMBG dan Status Waspada
PVMBG menetapkan status Gunung Semeru pada Level II atau Waspada. Sejumlah rekomendasi dikeluarkan untuk keselamatan masyarakat sekitar. Aktivitas apapun dilarang di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Selain itu, aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru juga dilarang karena rawan lontaran batu pijar.
Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Dengan tingginya aktivitas vulkanik Gunung Semeru, kewaspadaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi PVMBG sangat penting untuk melindungi keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat sekitar.