Semeru Erupsi Tiga Kali, Letusan Capai 600 Meter!
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur erupsi tiga kali pada Minggu pagi dengan tinggi letusan hingga 600 meter, PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting bagi masyarakat sekitar.
Gunung Semeru, yang menjulang setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Minggu pagi, 6 April 2024. Erupsi dengan tinggi letusan mencapai 500 hingga 600 meter di atas puncak gunung tersebut. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, melaporkan kejadian ini melalui laporan tertulis yang diterima di Lumajang. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan mendorong pihak berwenang untuk mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat.
Erupsi pertama terjadi pukul 00.42 WIB, dengan tinggi kolom letusan mencapai 500 meter di atas puncak (4.176 mdpl). Kolom abu berwarna putih hingga kelabu terlihat tebal mengarah ke utara. Aktivitas vulkanik ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 187 detik. Dua erupsi susulan terjadi pada pukul 02.20 WIB dan 07.43 WIB, dengan karakteristik yang serupa, meskipun erupsi terakhir memiliki tinggi letusan yang mencapai 600 meter di atas puncak.
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru ini menjadi perhatian serius bagi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Berdasarkan pengamatan dan data yang terhimpun, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat sekitar. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalisir risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang masih berlangsung.
Rekomendasi PVMBG dan Imbauan Keselamatan
PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi penting terkait aktivitas Gunung Semeru. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi). Ini merupakan zona bahaya utama yang harus dihindari sepenuhnya. Di luar zona tersebut, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini dikarenakan potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru. Zona ini berisiko tinggi terhadap bahaya lontaran batu pijar yang dapat membahayakan keselamatan jiwa. Penting bagi masyarakat untuk mematuhi rekomendasi ini demi keamanan dan keselamatan diri.
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Sungai-sungai yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bahaya tersebut.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu pagi menjadi pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya mengikuti imbauan dari pihak berwenang. Rekomendasi PVMBG harus dipatuhi untuk meminimalkan risiko dan menjaga keselamatan masyarakat. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bahaya erupsi susulan.