Stok Bahan Pangan Yogyakarta Aman Jelang Lebaran 2025, TPID Pastikan Harga Terkendali
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY memastikan stok bahan pangan dan elpiji di Yogyakarta aman dan harga terkendali menjelang Lebaran 2025, sehingga inflasi dapat dikendalikan.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan stok bahan pangan dan elpiji 3 kg di Yogyakarta aman dan mencukupi menjelang Lebaran 2025. Pemantauan langsung dilakukan di Pasar Beringharjo dan pangkalan LPG, melibatkan berbagai pihak termasuk Bank Indonesia DIY dan Satgas Pangan Polda DIY. Langkah ini diambil untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi DIY yang telah mencapai pertumbuhan 5,03 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY sekaligus Ketua Pelaksana Harian TPID DIY, Beny Suharsono, menekankan pentingnya keseimbangan antara stok bahan pangan dan daya beli masyarakat. Menurutnya, "Apabila stok bahan pangan berkurang, harga akan naik dan memicu inflasi. Sebaliknya, jika stok melimpah tetapi daya beli masyarakat menurun, bisa terjadi deflasi. Keseimbangan ini harus dijaga agar pertumbuhan ekonomi DIY tetap stabil." Menjelang libur panjang dan Lebaran 2025, pengendalian inflasi menjadi prioritas utama.
Pemantauan langsung di Pasar Beringharjo dan pangkalan LPG 3 kg dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan pangan strategis seperti minyak goreng, gula pasir, daging, telur, cabai, dan bawang. Hasilnya menunjukkan ketersediaan pasokan dan harga yang terjangkau. Perum Bulog Kanwil Yogyakarta juga memastikan persediaan tambahan yang cukup hingga pasca Lebaran dan siap menjalankan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) melalui operasi pasar jika diperlukan.
Ketersediaan Stok dan Stabilitas Harga di Pasar Beringharjo
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa stok dan harga bahan pangan di Pasar Beringharjo relatif stabil. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa harga minyak goreng dan gula pasir masih terkendali. "Harga minyak goreng di kios pemerintah Segoro Amarto masih stabil, permintaan pun tidak melonjak tinggi. Ini menandakan harga yang wajar dan stok yang cukup di pasaran," jelas Hasto.
Harga daging sapi juga terkendali, dengan harga daging sapi kualitas I Rp130.000/kg dan kualitas II Rp120.000/kg. Harga daging ayam, telur, bawang, dan cabai pun tidak mengalami lonjakan signifikan. Kondisi ini menunjukkan stabilitas pasar dan keterjangkauan harga bagi masyarakat.
TPID Kota Yogyakarta terus memantau komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi untuk memastikan stabilitas harga tetap terjaga. Langkah antisipatif ini bertujuan untuk mencegah gejolak harga dan menjaga daya beli masyarakat tetap tumbuh.
Pasokan Elpiji 3 Kg Tercukupi
Tidak hanya bahan pangan, ketersediaan elpiji 3 kg juga menjadi fokus pemantauan. Kota Yogyakarta memiliki 900 pangkalan resmi elpiji bersubsidi, dengan masing-masing pangkalan memiliki stok sekitar 75.000 tabung per minggu. Harga elpiji 3 kg di pangkalan resmi tetap sesuai ketentuan, yakni Rp18.000 per tabung sesuai SK Gubernur DIY No.457KEP/2024.
"Permintaan di toko pemerintah ini tidak mengalami lonjakan tinggi maupun penurunan tajam. Ini menandakan situasi yang stabil, dan harga di pasar masih cukup terjangkau oleh masyarakat," ujar Hasto Wardoyo. Hal ini menunjukkan kesiapan pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan elpiji bersubsidi.
Secara keseluruhan, pemantauan yang dilakukan oleh TPID DIY dan TPID Kota Yogyakarta menunjukkan bahwa stok bahan pangan dan elpiji 3 kg di Yogyakarta dalam kondisi aman dan mencukupi menjelang Lebaran 2025. Harga-harga juga relatif stabil dan terkendali, sehingga diharapkan inflasi dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Bulog juga siap melakukan operasi pasar jika diperlukan untuk menjaga stabilitas harga. Komitmen pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok ini sangat penting untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, terutama menjelang hari raya.