Sujud dalam Shalat: Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Otak, Kata Kepala BPOM
Kepala BPOM menjelaskan manfaat sujud dalam shalat bagi kesehatan otak, meningkatkan oksigenasi dan koneksi sinapsis sel saraf, serta memperkuat spiritualitas.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, baru-baru ini mengungkapkan manfaat luar biasa dari gerakan sujud dalam shalat bagi kesehatan otak. Menurut beliau, sujud meningkatkan oksigenasi otak, hal ini disampaikan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (9/3).
Penjelasan Taruna didasarkan pada ilmu kedokteran terkini dan ayat Alquran. Ia menjelaskan bagaimana posisi tubuh saat sujud, dengan kepala berada di bawah, memungkinkan aliran darah kaya oksigen mengalir maksimal ke otak. Posisi jantung yang lebih tinggi dari kepala, dikombinasikan dengan gravitasi bumi, membantu proses ini.
Lebih lanjut, Taruna menekankan bahwa manfaat shalat tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga mencakup aspek spiritual. Ia menghubungkan praktik ibadah ini dengan peningkatan kedekatan antara hamba dan Tuhannya, sebuah aspek yang memperkaya kehidupan manusia secara holistik.
Manfaat Sujud Bagi Kesehatan Otak
Taruna menjelaskan bahwa posisi sujud membantu aliran getah bening ke bagian leher, ketiak, dan kepala. Hal ini, menurutnya, berkontribusi pada peningkatan oksigenasi otak. 'Dalam aspek kesehatan berdasarkan ilmu kedokteran terkini, sujud memberikan manifestasi yang luar biasa bagi kesehatan otak,' ujar Taruna.
Ia menambahkan bahwa otak, dengan kompleksitasnya yang terdiri dari 183 miliar sel saraf (neuron), sangat terbantu dengan peningkatan saturasi oksigen melalui sujud. Proses pembentukan dan koneksi sinapsis di antara sel-sel saraf tersebut juga diyakini meningkat berkat gerakan sujud.
Lebih jauh lagi, Taruna mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan tentang segumpal daging di dalam tubuh manusia yang jika baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. 'Segumpal daging itu bernama qalbu,' ujarnya mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Ini menunjukkan pentingnya kesehatan spiritual yang terhubung erat dengan kesehatan fisik.
Shalat: Ibadah dan Kesehatan Terintegrasi
Kepala BPOM tersebut menekankan bahwa shalat bukan hanya kewajiban ibadah, tetapi juga memiliki manfaat fisiologis yang signifikan. Ia berharap umat Islam semakin memahami hikmah dan manfaat setiap ibadah, termasuk sujud, bagi kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi.
Dengan penjelasan yang didasarkan pada ilmu kedokteran dan ajaran agama, Taruna Ikrar mengajak masyarakat untuk melihat shalat sebagai praktik yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan spiritual. Posisi sujud, khususnya, dijelaskan sebagai gerakan yang memberikan dampak positif bagi kesehatan otak melalui peningkatan oksigenasi.
Manfaat sujud ini juga dikaitkan dengan peningkatan koneksi sinapsis di antara sel-sel saraf otak, mendukung fungsi kognitif yang optimal. Selain aspek fisik, Taruna juga menekankan pentingnya aspek spiritual shalat dalam memperkuat hubungan antara manusia dan Tuhannya.
Kesimpulannya, pernyataan Kepala BPOM ini memberikan perspektif baru tentang manfaat shalat, tidak hanya sebagai ibadah ritual, tetapi juga sebagai praktik yang mendukung kesehatan fisik dan spiritual. Sujud, sebagai bagian integral dari shalat, diangkat sebagai gerakan yang memberikan kontribusi positif bagi kesehatan otak.