Transaksi QRIS Antarnegara di Bali Tembus Rp1,38 Miliar!
Transaksi QRIS antarnegara di Bali melonjak hingga Rp1,38 miliar pada Maret 2025, didorong kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura.
Bank Indonesia (BI) baru-baru ini mengumumkan capaian signifikan dalam transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara di Bali. Pada Maret 2025, transaksi tersebut mencapai angka fantastis, yaitu Rp1,38 miliar. Hal ini menunjukkan peningkatan adopsi pembayaran digital di sektor pariwisata Bali dan menjadi bukti nyata keberhasilan integrasi QRIS dalam skala internasional.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Fitria Irmi Triswati, menjelaskan bahwa lonjakan transaksi ini tak lepas dari meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata. Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa volume transaksi QRIS antarnegara (inbound) di Bali pada bulan Maret 2025 mencapai 6.500 transaksi. Meskipun data detail transaksi pada periode yang sama di tahun 2024 belum diungkapkan, angka ini tetap menunjukkan pertumbuhan yang sangat menjanjikan.
Keberhasilan ini juga merupakan buah dari perluasan konektivitas QRIS antarnegara. Saat ini, QRIS telah terhubung dengan tiga negara, yaitu Malaysia, Singapura, dan Thailand. BI berencana untuk terus memperluas jaringan ini ke negara-negara lain guna mendorong pertumbuhan sektor ritel dan pariwisata, khususnya yang padat karya. "Kunjungan wisatawan mancanegara di Bali turut menjadi penyumbang tingginya transaksi QRIS antarnegara," ujar Fitria Irmi Triswati dalam keterangannya di Bali Digital Innovation Festival (Baligivation) 2025.
Pertumbuhan Pesat QRIS di Bali dan Indonesia
Data yang dirilis BI juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam penggunaan QRIS di Bali secara keseluruhan. Hingga Maret 2025, tercatat 1,09 juta pengguna QRIS dengan total volume transaksi mencapai 28 juta transaksi senilai Rp2,74 triliun. Jumlah gerai atau pelaku usaha yang menggunakan QRIS di Bali juga sangat mengesankan, yaitu mencapai 959 ribu gerai, dengan 96 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Tren positif ini juga terlihat di tingkat nasional. Hingga triwulan I-2025, transaksi QRIS telah menjangkau 56,28 juta pengguna dan 38,1 juta gerai/usaha di seluruh Indonesia. Sebanyak 93 persen dari gerai tersebut merupakan UMKM. Total transaksi mencapai angka 2,62 miliar transaksi dengan nilai mencapai Rp262 triliun. "Jadi pertokoan mewah sampai penjual pinggir pantai menggunakan QRIS. Itu mampu memperluas partisipasi ekonomi dari kota ke desa, usaha besar ke mikro," ungkap Fitria.
Pertumbuhan ini menunjukkan penetrasi QRIS yang semakin luas, menjangkau berbagai segmen usaha, dari skala besar hingga UMKM. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan dan digitalisasi ekonomi di Indonesia.
Dampak Positif bagi Pariwisata Bali
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2024 mencapai 6,33 juta orang, meningkat 20,1 persen dibandingkan tahun 2023. Kenaikan ini turut berkontribusi pada peningkatan transaksi QRIS antarnegara. Menariknya, wisatawan asal Malaysia dan Singapura masuk dalam 10 besar kunjungan turis asing di Bali pada tahun 2024, masing-masing mencapai 246 ribu dan 219 ribu orang.
Hal ini menunjukkan potensi besar QRIS dalam mendukung sektor pariwisata. Kemudahan dan keamanan transaksi QRIS menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Dengan semakin banyaknya negara yang terintegrasi dengan sistem QRIS, diharapkan transaksi antarnegara akan semakin meningkat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali dan Indonesia.
Ke depan, perluasan konektivitas QRIS ke lebih banyak negara akan terus menjadi fokus utama. Hal ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, peningkatan transaksi QRIS antarnegara di Bali menunjukkan potensi besar sistem pembayaran digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata. Dengan terus berkembangnya infrastruktur dan konektivitas QRIS, diharapkan transaksi ini akan semakin meningkat dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.