Transaksi QRIS Kaltim Melonjak Dramatis: Rp520 Triliun di 2024!
Transaksi QRIS di Kalimantan Timur mengalami lonjakan fantastis mencapai Rp520 triliun pada tahun 2024, meningkat drastis dari Rp3,2 triliun di tahun sebelumnya.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami peningkatan yang luar biasa pada tahun 2024, mencapai angka fantastis Rp520 triliun. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Provinsi Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, di Samarinda pada Jumat lalu. Lonjakan ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang hanya tercatat Rp3,2 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap keamanan QRIS dan sosialisasi yang gencar dari berbagai pihak terkait.
Peningkatan transaksi QRIS ini juga diiringi dengan peningkatan jumlah pengguna dan merchant. Pada tahun 2024, tercatat 70 juta transaksi QRIS yang dilakukan oleh 794.555 pengguna di 595.668 merchant. Bandingkan dengan tahun 2023, yang hanya mencatat 20,1 juta transaksi, 725.877 pengguna, dan 478.415 merchant. Artinya, terjadi peningkatan yang sangat signifikan baik dari sisi nilai transaksi, jumlah pengguna, maupun jumlah merchant yang menggunakan sistem pembayaran digital ini.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi Bank Indonesia Kaltim yang aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai kegiatan menarik di sekolah-sekolah, pasar-pasar tradisional, dan berbagai agenda lainnya. Selain itu, perluasan jaringan QRIS juga dilakukan melalui kerjasama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi untuk mendorong adopsi teknologi finansial di daerah.
Faktor Pendorong Pertumbuhan Transaksi QRIS
Beberapa faktor kunci berkontribusi pada pertumbuhan pesat transaksi QRIS di Kaltim. Pertama, kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan kemudahan penggunaan QRIS terus meningkat. Sosialisasi yang intensif dari Bank Indonesia dan berbagai pihak terkait juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan adopsi QRIS di kalangan masyarakat. Kedua, perluasan akses dan kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku usaha, telah memperluas jangkauan QRIS di berbagai wilayah di Kaltim.
Ketiga, pertumbuhan ekonomi Kaltim yang positif pada tahun 2024, mencapai 6,17 persen, juga mendorong peningkatan transaksi QRIS. Pertumbuhan ekonomi ini, terutama di sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (16,46 persen), memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan aktivitas ekonomi dan transaksi digital.
Bank Indonesia Kaltim juga aktif melakukan berbagai program edukasi dan sosialisasi. Kegiatan ini antara lain mencakup sosialisasi di sekolah-sekolah, pasar-pasar tradisional, dan berbagai acara lainnya. Selain itu, kerjasama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait juga mendukung perluasan penggunaan QRIS.
Target Bank Indonesia Kaltim untuk Kedepannya
Bank Indonesia Kaltim menargetkan peningkatan lebih lanjut penggunaan QRIS di tahun-tahun mendatang. Target yang telah ditetapkan meliputi peningkatan volume transaksi sebanyak 8 juta transaksi (menjadi 78 juta transaksi), peningkatan jumlah pengguna sebanyak 36.743 pengguna, dan peningkatan jumlah merchant sebanyak 38.522 merchant. Target ambisius ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia Kaltim untuk terus mendorong inklusi keuangan digital di Kalimantan Timur.
"'Klasifikasi pedagang yang menggunakan QRIS di Kaltim meliputi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, usaha besar, kewajiban layanan publik (PSO), dan lainnya,'" jelas Budi Widihartanto. Ini menunjukkan bahwa QRIS telah diterima secara luas oleh berbagai jenis usaha di Kaltim, mulai dari usaha mikro hingga usaha besar.
Untuk mencapai target tersebut, Bank Indonesia Kaltim akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha. Upaya ini akan difokuskan pada perluasan akses, peningkatan keamanan, dan sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat.
Dengan pertumbuhan ekonomi Kaltim yang positif dan komitmen Bank Indonesia Kaltim dalam mendorong inklusi keuangan digital, diperkirakan penggunaan QRIS di Kaltim akan terus meningkat di masa mendatang. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan efektivitas transaksi ekonomi di daerah.