Wabup Bantul: Guru, Agen Pembelajaran dan Peradaban bagi Generasi Muda
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menekankan peran guru sebagai agen pembelajaran dan peradaban, serta mengajak semua pihak untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dalam menghadapi tantangan era digital.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Bantul, Yogyakarta, menyampaikan harapannya agar para guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai mentor dan konselor bagi siswa. Pernyataan ini disampaikan Jumat lalu, menekankan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda Indonesia. Beliau juga menyoroti tantangan era digital dan penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak, bahkan di usia dini.
Dalam sambutannya, Wabup Aris menyatakan bahwa guru merupakan pilar penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Mereka tidak hanya bertanggung jawab dalam mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membimbing siswa dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Hardiknas, menurutnya, menjadi momentum untuk meningkatkan komitmen dan dedikasi dalam memberikan layanan pendidikan terbaik bagi seluruh anak bangsa. Hal ini sejalan dengan visi untuk menciptakan generasi penerus yang cerdas dan berkualitas.
Wabup Aris juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, orang tua, masyarakat, dan dunia usaha, untuk bersinergi dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu. Kerja sama yang erat diyakini mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang hebat dan kuat. Beliau menekankan pentingnya gotong royong dan kerja sama untuk mencapai tujuan mulia ini, yaitu mencetak generasi penerus yang berkualitas dan siap menghadapi masa depan.
Guru sebagai Agen Peradaban
Aris Suharyanta menegaskan peran guru sebagai agen peradaban. Guru tidak hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai moral siswa. Mereka berperan sebagai role model dan inspirator bagi anak didiknya. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik.
Lebih lanjut, Wabup Aris berharap agar para guru terus berinovasi dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif. Inovasi diperlukan untuk menghadapi perkembangan zaman dan tantangan pendidikan di era digital. Dengan ekosistem yang kondusif, diharapkan siswa dapat belajar dengan optimal dan mengembangkan potensi diri secara maksimal.
Pentingnya kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat juga diutarakan. Kerja sama yang baik akan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa. Hal ini merupakan kunci untuk menciptakan generasi penerus yang cerdas dan berkarakter.
Tantangan Era Digital
Wabup Aris juga menyoroti tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini, khususnya terkait dengan penggunaan gadget. Beliau mengungkapkan keprihatinannya terhadap anak-anak usia dini yang sudah terbiasa menggunakan handphone. Meskipun gadget memiliki manfaat, namun penggunaannya yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.
Oleh karena itu, Wabup Aris mengimbau kepada orang tua dan guru Taman Kanak-Kanak (TK) untuk membatasi penggunaan gadget pada anak. Pemantauan dan pengawasan penggunaan gadget sangat penting untuk mencegah dampak negatif yang dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan anak. Pendidikan karakter dan literasi digital menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan ini.
Penggunaan gadget yang bijak perlu diajarkan sejak dini. Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam mendampingi anak-anak dalam menggunakan teknologi dengan bertanggung jawab. Literasi digital yang baik akan membantu anak-anak memanfaatkan teknologi secara positif dan produktif.
Wabup Aris berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter, siap menghadapi tantangan masa depan. Pendidikan yang berkualitas dan bermutu menjadi kunci untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan demikian, peran guru sebagai agen pembelajaran dan peradaban sangatlah penting dan strategis.
Harapannya, melalui kolaborasi dan inovasi, pendidikan di Bantul dapat terus berkembang dan menghasilkan generasi penerus yang unggul dan berdaya saing. Peringatan Hardiknas ini menjadi pengingat pentingnya komitmen bersama untuk memajukan pendidikan Indonesia.