Wakil Ketua MPR Dukung Pemda Atasi Masalah Sampah, Dorong Teknologi Waste to Energy
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, berkomitmen fasilitasi pemerintah daerah atasi masalah sampah dan kembangkan teknologi waste to energy untuk mengatasi 40 persen sampah yang tak tertampung di TPA.
Jakarta, 1 Mei 2024 (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan sampah nasional yang semakin mengkhawatirkan. Fokus utamanya adalah mencari solusi penanganan sampah dan mendorong pengembangan teknologi waste to energy guna mengurangi dampak lingkungan yang signifikan.
Indonesia menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Data menunjukkan dari total 56,63 juta ton sampah per tahun, sekitar 40 persennya tidak dapat ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kondisi ini berdampak buruk pada lingkungan, khususnya pencemaran sungai dan lokasi pembuangan sampah di berbagai wilayah.
"Akibatnya hampir semua sungai di Indonesia tercemar sampah. Begitu juga di banyak lokasi pembuangan sampah di pemukiman, di tengah kota dan banyak lokasi lainnya," ungkap Eddy Soeparno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Solusi Terpadu Atasi Masalah Sampah Nasional
Komitmen Eddy Soeparno untuk membantu pemerintah daerah mengatasi masalah sampah ditunjukkan melalui kunjungannya ke Pemerintah Kota Bandung. Setelah Bandung, ia berencana mengunjungi daerah lain yang juga menghadapi masalah sampah akut. Langkah ini menunjukkan keseriusan MPR dalam mencari solusi konkret dan terpadu.
Eddy menekankan urgensi penanganan masalah sampah yang semakin serius. Pemerintah pusat telah menyiapkan strategi pengelolaan sampah menjadi energi listrik, sebuah langkah inovatif yang perlu didukung dan diimplementasikan secara optimal. Ia juga mendorong seluruh pihak untuk fokus melaksanakan Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Perpres tersebut menjadi landasan hukum yang kuat dalam upaya pengelolaan sampah secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Implementasi yang efektif membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.
Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turut menyoroti pentingnya kolaborasi dalam mengatasi masalah sampah. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan pemerintah pusat dan partisipasi aktif dari masyarakat.
Salah satu strategi yang diusung Kota Bandung adalah pendekatan berbasis RT (Rukun Tetangga) dengan konsep "sampah hari ini, habis hari ini." Konsep ini bertujuan untuk menekan akumulasi sampah yang membebani TPA dan mengurangi dampak lingkungan negatif.
"Semoga dengan kolaborasi semua pihak bersama MPR dan juga nanti bersama kementerian terkait menjadi terobosan untuk penyelesaian masalah sampah di Bandung," harap Farhan.
Langkah kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Pengembangan teknologi waste to energy juga diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang dan berkelanjutan.