Wamen PPMI Bahas Peluang Karier Global dan Fenomena #Kaburajadulu
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia membahas peluang kerja global dan fenomena viral #Kaburajadulu, menekankan pentingnya persiapan matang bagi calon pekerja migran Indonesia.
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, baru-baru ini membahas peluang karier global dan fenomena viral #Kaburajadulu di Makassar. Beliau memberikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan tajuk "From Campus to Global Impact: Membangun Karier di Sektor Formal Internasional". Dalam kuliah tersebut, Wamen Dzulfikar menanggapi tagar #Kaburajadulu yang merefleksikan keresahan generasi muda terhadap kondisi dunia kerja saat ini.
Menurut Wamen Dzulfikar, tagar tersebut muncul sebagai ekspresi sosial yang mencerminkan realita. Ia menjelaskan bahwa problematika ketenagakerjaan saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama perkembangan pesat digitalisasi dalam dekade terakhir dan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam lima tahun terakhir. Kedua faktor ini, menurutnya, berkontribusi terhadap menurunnya serapan tenaga kerja.
Wamen Dzulfikar menyatakan, "Tagar #kaburajadulu adalah terminologi baru, tetapi fenomenanya sudah ada sejak lama. Kami ingin membawa tagar ini ke arah yang lebih positif." Beliau berharap agar masyarakat yang bekerja di luar negeri dapat menyerap banyak hal positif, seperti relasi, teknologi, dan pengetahuan, untuk kemudian dikembangkan di Indonesia.
Peluang Kerja Global dan Persiapan yang Matang
Wamen Dzulfikar juga menyoroti besarnya peluang kerja di luar negeri. Permintaan tenaga kerja asing diprediksi mencapai 1,6 juta orang, dengan Arab Saudi saja membutuhkan sekitar 200 ribu pekerja dari Indonesia pada tahun ini. Namun, beliau menekankan pentingnya persiapan matang sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri.
Calon pekerja migran Indonesia, menurutnya, harus mempersiapkan diri dalam lima aspek utama: kesiapan fisik, mental, kompetensi, dokumen, dan visa. "Bekal paling penting adalah kompetensi bahasa," tegas Wamen Dzulfikar. Hal ini penting untuk memastikan keberhasilan dan keamanan para pekerja migran di negara tujuan.
Selain itu, Wamen Dzulfikar juga mengingatkan pentingnya mengikuti prosedur resmi dalam bekerja di luar negeri. Hal ini untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari pemerintah. Kesetiaan terhadap negara, menurutnya, merupakan hal fundamental bagi setiap pekerja migran Indonesia.
Dukungan Unhas untuk Pengembangan Karier Mahasiswa
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof. Drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., SpBM(K), dalam sambutannya menekankan pentingnya dukungan dari Unhas dalam pengembangan pendidikan dan karier mahasiswa. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Unhas dalam membantu mahasiswa untuk meraih peluang karier, baik di dalam maupun luar negeri.
Universitas Hasanuddin, sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, memiliki peran penting dalam mempersiapkan lulusannya untuk menghadapi tantangan dunia kerja global. Dukungan dari pihak universitas sangat krusial dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar kerja internasional.
Dengan adanya kuliah umum ini, diharapkan mahasiswa Unhas dapat lebih memahami peluang dan tantangan dalam bekerja di luar negeri, serta mempersiapkan diri dengan lebih matang untuk meraih karier global yang sukses. Program-program pengembangan karier yang terintegrasi antara universitas dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi fenomena #Kaburajadulu dan memanfaatkan peluang kerja global yang tersedia.
Kesimpulannya, fenomena #Kaburajadulu menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi dinamika dunia kerja. Pemerintah dan perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memfasilitasi dan memberikan dukungan bagi para calon pekerja migran Indonesia agar dapat bekerja di luar negeri dengan aman dan sukses, sekaligus berkontribusi pada pembangunan Indonesia.