Wapres Minta Relokasi Warga dan Rehabilitasi Infrastruktur Pascabanjir Sukabumi
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta prioritas rehabilitasi infrastruktur dan relokasi warga terdampak banjir bandang di Sukabumi yang mengakibatkan kerusakan parah dan korban jiwa.
Banjir bandang yang menerjang Sukabumi pada Kamis, 6 Maret 2024, telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang signifikan dan satu korban jiwa. Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka langsung meninjau lokasi bencana, menyapa warga terdampak, dan membagikan bantuan. Bencana ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Sukabumi sepanjang hari, diperparah oleh tersendatnya saluran air.
Dalam kunjungannya, Wapres Gibran Rakabuming Raka mengecek langsung kerusakan Jembatan Cidadap yang amblas akibat banjir bandang, serta Terminal dan Pasar Semi Modern Palabuhanratu yang luluh lantak. Ia didampingi oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, dan Bupati Sukabumi Asep Japar. Wapres juga meninjau permukiman warga dan rumah ibadah yang rusak parah, serta membagikan paket sembako, alat kebersihan, selimut, buku, dan mainan untuk anak-anak.
Peristiwa ini menyoroti urgensi penanganan pascabencana yang lebih komprehensif dibandingkan kejadian sebelumnya. "Bapak Wakil Presiden sangat prihatin," ungkap Wamen PU Diana Kusumastuti, "dan beliau menyampaikan pertama, masalah sungai itu juga harus dilakukan pengerukan, sedimentasinya." Wapres menekankan perlunya normalisasi sungai untuk memperlancar aliran air dan mencegah terulangnya bencana serupa.
Rehabilitasi Infrastruktur dan Relokasi Warga
Salah satu fokus utama penanganan pascabancana adalah rehabilitasi infrastruktur. Wapres menginstruksikan percepatan perbaikan Jembatan Cidadap dengan memasang Jembatan Bailey sementara, sebelum dilakukan penggantian permanen setelah Lebaran. Perbaikan infrastruktur ini bertujuan untuk memulihkan akses transportasi dan distribusi barang bagi warga.
Selain perbaikan jembatan, Wapres juga menekankan pentingnya relokasi warga yang bermukim di sempadan sungai. "Saya harapkan juga penduduk-penduduk yang di sekitar sempadan sungai, jangan kembali lagi di sempadan sungai tadi," tegas Diana Kusumastuti. Relokasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang dengan memberikan ruang yang lebih leluasa bagi aliran sungai.
Pemerintah Daerah Kota Sukabumi ditugaskan untuk mencari lahan relokasi, dengan dukungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemprov Jawa Barat untuk pembangunan hunian baru bagi warga yang direlokasi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang lebih terencana dan berkelanjutan.
Pentingnya Mitigasi Bencana
Peristiwa banjir bandang di Sukabumi ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana. Normalisasi sungai melalui pengerukan sedimentasi, serta relokasi warga dari sempadan sungai, merupakan langkah-langkah krusial untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif masyarakat, sangat penting dalam upaya ini.
Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah kerusakan ekosistem juga menjadi faktor kunci dalam upaya mitigasi bencana. Dengan langkah-langkah yang komprehensif dan terintegrasi, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah dan dampaknya dapat diminimalisir di masa depan.
Wapres Gibran Rakabuming Raka, dalam kunjungannya, telah menunjukkan komitmen pemerintah dalam membantu warga terdampak dan membangun kembali infrastruktur yang rusak. Namun, keberhasilan upaya ini bergantung pada kerjasama semua pihak dan komitmen untuk menerapkan langkah-langkah mitigasi bencana secara berkelanjutan.