Waspada Antraks! DKPP Bantul Intensifkan Pengawasan Ternak
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul meningkatkan pengawasan ternak untuk mencegah penyebaran antraks setelah kasus ditemukan di Gunungkidul.
Penyakit antraks yang ditemukan di Gunungkidul menjadi perhatian serius bagi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul untuk meningkatkan pengawasan terhadap ternak, khususnya yang didatangkan dari luar daerah. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi penyebaran penyakit mematikan tersebut ke wilayah Bantul yang dikenal sebagai salah satu pemasok daging di DIY.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus antraks di Bantul. Namun, kewaspadaan tetap dijaga mengingat kedekatan geografis dengan Gunungkidul dan tingginya kebutuhan daging di Bantul yang berpotensi meningkatkan risiko penyebaran penyakit. "Saya sudah antisipasi, jadi Bantul itu sebagai salah satu kabupaten penyuplai kebutuhan daging DIY, walaupun Kabupaten Bantul masih aman, kita tetap lebih intens dalam pengawasan terutama ternak," ujar Joko Waluyo pada Rabu (19/2).
Pengawasan intensif dilakukan di berbagai titik, termasuk pasar hewan dan kandang-kandang ternak. Fokus pengawasan diarahkan pada ternak yang berasal dari luar Bantul, terutama Gunungkidul. Hal ini didorong oleh kekhawatiran akan dampak ekonomi yang signifikan jika antraks menyebar, mengingat banyaknya kuliner berbasis daging sapi di Bantul. "Apalagi kalau itu zoonosis (penyakit menular) jelas akan mempengaruhi perekonomian, karena di Bantul banyak kuliner sate. Tapi sejauh ini belum ada laporan dan, mudah-mudahan tidak ada," tambah Joko Waluyo.
Pengawasan Ternak di Pasar dan Kandang
Tim pengawas DKPP Bantul secara rutin memeriksa ternak di pasar-pasar hewan. Hewan yang didatangkan dari daerah lain, khususnya Gunungkidul, menjadi prioritas utama dalam pemeriksaan kesehatan. Selain itu, pengawasan juga menyasar kandang-kandang ternak milik peternak di Bantul untuk memastikan tidak ada ternak yang terinfeksi antraks masuk ke wilayah tersebut. "Makanya terhadap ternak-ternak di pasar hewan kita awasi betul, terus kita juga menyasar ke kandang kandang kelompok kalau ada ternak dari luar yang masuk ke Bantul," jelas Joko Waluyo.
Proses pengawasan meliputi pemeriksaan kesehatan hewan secara menyeluruh. Petugas memeriksa kondisi fisik ternak, mengamati gejala-gejala penyakit, dan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan. Kerja sama dengan peternak dan pedagang ternak juga dianggap penting dalam keberhasilan pengawasan ini. Informasi dan edukasi mengenai pencegahan penyakit antraks juga diberikan kepada para peternak.
DKPP Bantul juga menyadari pentingnya menjaga kesehatan ternak secara keseluruhan. Oleh karena itu, selain fokus pada pencegahan antraks, upaya penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) juga terus dilakukan. Vaksinasi dan desinfektan kandang secara berkala menjadi bagian dari strategi pengendalian PMK.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan PMK
Vaksinasi PMK pada ternak, khususnya sapi, terus digencarkan oleh DKPP Bantul. Vaksinasi ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan ternak terhadap virus PMK dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. Selain vaksinasi, desinfektan kandang juga dilakukan secara rutin untuk mencegah penyebaran virus PMK.
DKPP Bantul berharap upaya pencegahan dan penanggulangan PMK ini dapat membuahkan hasil positif. Dengan terkendalinya PMK, diharapkan aktivitas jual beli ternak dapat kembali normal dan perekonomian peternak di Bantul dapat meningkat. "Kami berharap, ke depan kasus PMK di Bantul hilang, sehingga para peternak bisa kembali melakukan jual beli ternak dan meningkatkan perekonomian setempat," pungkas Joko Waluyo.
Langkah-langkah proaktif yang dilakukan DKPP Bantul ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan ternak dan keamanan pangan di wilayahnya. Dengan pengawasan yang intensif dan upaya pencegahan penyakit secara terpadu, diharapkan kasus antraks dan PMK dapat dicegah dan dikendalikan sehingga perekonomian masyarakat Bantul tetap terjaga.