MPMX Jaga Stabilitas Bisnis di Tengah Gejolak Ekonomi, Raih Pendapatan Rp3,9 Triliun
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) berhasil mempertahankan stabilitas bisnis otomotif di kuartal I 2025 meskipun menghadapi tantangan ekonomi makro, dengan pendapatan konsolidasi mencapai Rp3,998 triliun.
Jakarta, 30 April 2025 - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan konsumer otomotif dan penyedia jasa transportasi terkemuka di Indonesia, berhasil mempertahankan stabilitas bisnisnya di tengah gejolak ekonomi makro pada kuartal I 2025. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, MPMX menunjukkan kinerja keuangan yang cukup solid, membuktikan ketangguhan perusahaan dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis.
Group CFO MPMX, Beatrice Kartika, dalam siaran persnya menyampaikan bahwa perusahaan mampu menjaga fundamental keuangan yang sehat. Hal ini terlihat dari pendapatan konsolidasi yang mencapai angka Rp3.998 miliar, menunjukan kenaikan moderat sebesar 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini terutama ditopang oleh kinerja positif dari segmen distribusi dan ritel.
Meskipun laba bersih konsolidasian turun 7 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp154 miliar, MPMX tetap mampu menunjukan kinerja yang positif di tengah tekanan ekonomi. Penurunan laba bersih ini diakibatkan oleh tantangan pasar yang dihadapi pada segmen asuransi dan transportasi, namun hal ini tidak mengurangi komitmen perusahaan dalam menjaga stabilitas bisnis secara keseluruhan.
Kinerja MPMX per Segmen Bisnis
Kinerja positif MPMX di kuartal I 2025 ditopang oleh beberapa segmen bisnis. Segmen distribusi dan ritel kendaraan roda dua mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 3 persen YoY, mencapai Rp3.934 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh penjualan sepeda motor dan segmen purnajual yang menunjukkan peningkatan signifikan.
MPMulia, salah satu anak perusahaan MPMX, menunjukan kinerja yang stabil dengan pertumbuhan 2 persen YoY. Pertumbuhan ini berhasil dicapai meskipun penjualan sepeda motor nasional secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 3 persen YoY. Sementara itu, MPMMotor mencatatkan pertumbuhan yang lebih signifikan, yaitu 7 persen YoY, didukung oleh volume penjualan yang stabil dan kenaikan harga jual rata-rata.
Di segmen purnajual, pendapatan distributor meningkat 3 persen YoY, sedangkan pendapatan ritel tumbuh pesat sebesar 34 persen YoY. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan servis, menunjukan tingginya permintaan terhadap layanan purnajual di pasar otomotif.
Meskipun demikian, tidak semua segmen bisnis MPMX menunjukkan kinerja positif. Segmen asuransi, MPMInsurance, mengalami penurunan pendapatan premi bersih sebesar 6 persen YoY menjadi Rp67 miliar. Penurunan ini dipengaruhi oleh kinerja leasing untuk produk kendaraan bermotor yang lebih lemah.
Di segmen penyewaan kendaraan, MPMRent mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5 persen YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan mobil bekas melalui AUKSI sebesar 11 persen YoY, terutama untuk kendaraan komersial. Meskipun demikian, margin keuntungan pada segmen ini tercatat lebih rendah 11 persen YoY.
Sementara itu, kombinasi pendapatan dari sewa kendaraan dan pengemudi mengalami penurunan tipis sebesar 0,1 persen YoY. Penurunan ini disebabkan oleh efisiensi biaya dari beberapa sektor industri.
Strategi MPMX ke Depan
Beatrice Kartika menegaskan bahwa MPMX akan terus fokus pada strategi memperkuat pengelolaan biaya, menjaga likuiditas, dan memastikan setiap lini bisnis berkontribusi secara optimal terhadap kinerja perusahaan ke depan. Dengan langkah-langkah strategis yang berkelanjutan, MPMX tetap optimistis dalam menghadapi tantangan pasar di kuartal-kuartal berikutnya. "Peningkatan margin laba kotor mencerminkan efektivitas strategi efisiensi yang kami jalankan," ujar Beatrice Kartika, menekankan komitmen perusahaan terhadap efisiensi dan pengelolaan risiko.
Secara keseluruhan, kinerja MPMX di kuartal I 2025 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dan menjaga stabilitas bisnis di tengah gejolak ekonomi. Strategi yang fokus pada efisiensi dan pengelolaan risiko menjadi kunci keberhasilan MPMX dalam menghadapi tantangan pasar dan mempertahankan posisi kompetitifnya di industri otomotif Indonesia.