140 Ribu Paket Sembako Gratis untuk Warga Kalteng, Sasar Desa Tertinggal
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyalurkan 140.000 paket sembako gratis ke seluruh desa untuk membantu masyarakat kurang mampu, khususnya di pedesaan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) membagikan 140.000 paket sembako gratis kepada seluruh desa di wilayah tersebut. Program ini diluncurkan beberapa hari sebelum Lebaran 2025 dan ditargetkan selesai pada akhir April 2025. Pembagian sembako ini merupakan bagian dari program prioritas 100 hari kerja Gubernur Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan angka kemiskinan.
Penyaluran paket sembako menyasar 1.432 desa di Kalteng. Sasaran utama program ini adalah masyarakat kurang mampu di daerah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap pendidikan dan layanan sosial. Langkah ini diambil berdasarkan data terbaru yang menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk miskin Kalteng (5,26 persen) tinggal di daerah pedesaan, angka ini masih di bawah rata-rata nasional sebesar 8,57 persen.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng, Rangga Lesmana, menjelaskan bahwa program pasar murah ini tidak hanya untuk memenuhi target 100 hari kerja, tetapi juga akan berkelanjutan untuk membantu masyarakat dan mengendalikan inflasi. Gubernur Agustiar Sabran bahkan melakukan konferensi video dengan para bupati/wali kota, camat, hingga kepala desa untuk memastikan penyaluran tepat sasaran.
Program Sembako Gratis Kalteng: Menjaga Daya Beli Masyarakat
Program ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi Kalteng dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Paket sembako yang diberikan secara gratis ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap paket sembako bernilai Rp128.500, berisi 5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, dan 1 kilogram gula.
Meskipun awalnya dijual dengan harga tebus Rp15.000 per paket, Gubernur Kalteng mensubsidi sepenuhnya sehingga masyarakat menerima paket sembako secara gratis. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kondisi ekonomi masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang aksesnya lebih terbatas.
Dengan adanya program ini, diharapkan daya beli masyarakat dapat meningkat dan membantu mengurangi beban ekonomi mereka. Pemerintah juga berharap program ini dapat berkontribusi pada upaya menekan angka kemiskinan di Kalteng.
Distribusi dan Pengawasan Penyaluran Sembako
Proses penyaluran paket sembako diawasi secara ketat untuk memastikan pendistribusian tepat sasaran. Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, secara langsung memimpin pengawasan melalui konferensi video dengan para pejabat daerah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyimpangan dan memastikan bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari tingkat provinsi hingga desa, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalankan program ini. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan pengawasan yang ketat, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan mencapai tujuannya.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kerjasama semua pihak. Masyarakat diharapkan dapat memberikan informasi jika menemukan penyimpangan dalam penyaluran sembako. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan memastikan program ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kalteng.
"Kegiatan pasar murah juga menjadi salah satu fokus dalam Program 100 hari kerja kami, sebagai salah satu bentuk perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat," kata Gubernur Kalteng Agustiar Sabran.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Kalteng dan berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan di daerah tersebut. Pemerintah Provinsi Kalteng berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program inovatif dan tepat sasaran.