1,6 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Jelang Lebaran 2025, Trans Jawa Terpadat
Lebih dari 1,6 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek pada H-10 hingga H-2 Lebaran 2025, dengan peningkatan signifikan menuju Trans Jawa.
Lebih dari 1,6 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada periode H-10 hingga H-2 Lebaran 2025, menandai peningkatan signifikan arus mudik dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini dihimpun PT Jasa Marga (Persero) Tbk dari empat gerbang tol utama, yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi. Lonjakan kendaraan ini menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.
PT Jasa Marga mencatat angka kumulatif 1.638.643 kendaraan meninggalkan Jabotabek selama periode tersebut. Angka ini mengalami peningkatan 25,6 persen dibandingkan lalu lintas normal dan sedikit naik 0,9 persen dari periode yang sama pada Lebaran 2024. Distribusi kendaraan menunjukkan mayoritas menuju arah timur (Trans Jawa dan Bandung), diikuti arah barat (Merak), dan selatan (Puncak).
Peningkatan arus mudik ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang. Pemerintah dan pihak terkait telah melakukan berbagai antisipasi untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan pemudik. Upaya ini meliputi rekayasa lalu lintas, peningkatan patroli, dan penyediaan posko-posko pelayanan di sepanjang jalur mudik.
Arus Mudik Menuju Trans Jawa Meningkat Signifikan
Data Jasa Marga menunjukkan peningkatan signifikan arus lalu lintas menuju arah timur, khususnya Trans Jawa. Sebanyak 903.054 kendaraan atau 55,1 persen dari total kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah ini. Peningkatan ini terutama terlihat di Gerbang Tol Cikampek Utama dengan jumlah 605.228 kendaraan, meningkat 139,2 persen dari lalu lintas normal. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk mudik ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lainnya di Pulau Jawa.
Sementara itu, arus lalu lintas menuju Bandung melalui Gerbang Tol Kalihurip Utama tercatat sebanyak 297.826 kendaraan. Jumlah ini sedikit lebih rendah (0,4 persen) dari lalu lintas normal. Meskipun demikian, secara keseluruhan arus mudik menuju Trans Jawa dan Bandung mengalami peningkatan sebesar 63,6 persen dibandingkan lalu lintas normal.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menjelaskan bahwa pada H-2 Lebaran, arus lalu lintas meninggalkan Jabotabek mencapai 200.263 kendaraan, meningkat 20,8 persen dari lalu lintas normal. Lonjakan tertinggi terjadi di Gerbang Tol Cikampek Utama dengan 93.600 kendaraan, atau naik 206,3 persen dari lalu lintas normal.
Distribusi Arus Mudik ke Arah Barat dan Selatan
Selain arah timur, arus mudik ke arah barat (Merak) dan selatan (Puncak) juga terpantau. Sebanyak 423.694 kendaraan atau 25,9 persen dari total kendaraan menuju arah Merak, sedikit lebih rendah (3 persen) dari lalu lintas normal. Sementara itu, 311.895 kendaraan atau 19 persen menuju arah Puncak, juga sedikit lebih rendah (1,4 persen) dari lalu lintas normal.
Perbedaan jumlah kendaraan yang menuju arah barat dan selatan dibandingkan dengan arah timur menunjukkan preferensi pemudik. Mayoritas pemudik memilih jalur darat menuju berbagai daerah di Pulau Jawa, sementara jalur menuju Merak dan Puncak memiliki jumlah pemudik yang relatif lebih sedikit.
Data ini menunjukkan bahwa arus mudik Lebaran 2025 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, terutama menuju arah Trans Jawa. Hal ini menjadi indikator tingginya mobilitas masyarakat selama periode liburan Idul Fitri.
Penutupan One Way Nasional
Puncak arus mudik pada Jumat, 28 Maret 2025, disusul dengan pemberlakuan penutupan rekayasa lalu lintas one way nasional di ruas tol Jakarta-Cikampek Km 70 hingga Km 414 pada Minggu, 30 Maret 2025. Acara flag off penutupan one way dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Kakorlantas Polri, Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Utama Jasa Raharja, Direktur Utama Jasa Marga, dan Direktur Operasi Jasa Marga. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan pengaturan lalu lintas dan mencegah kemacetan yang lebih parah.
Secara keseluruhan, data yang dirilis PT Jasa Marga menunjukkan gambaran arus mudik Lebaran 2025. Peningkatan signifikan kendaraan yang meninggalkan Jabotabek, terutama menuju Trans Jawa, menjadi fokus utama dalam pengaturan lalu lintas dan antisipasi kemacetan. Kerjasama berbagai pihak, termasuk pemerintah dan operator jalan tol, sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan mudik.