Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Artikel ini ditulis oleh
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

796 Kasus Kusta Teridentifikasi di Papua Barat, Dinkes Dorong Deteksi Dini dan Kolaborasi
796 Kasus Kusta Teridentifikasi di Papua Barat, Dinkes Dorong Deteksi Dini dan Kolaborasi

Dinas Kesehatan Papua Barat mencatat 796 kasus kusta dengan prevalensi 13,76 per 10.000 penduduk, mendorong deteksi dini dan kolaborasi untuk penanganan optimal.

#planetantara
Kolaborasi Lintas Sektor: Kunci Eliminasi Kusta di Indonesia
Kolaborasi Lintas Sektor: Kunci Eliminasi Kusta di Indonesia

Penyakit kusta membutuhkan penanganan kolaboratif lintas sektor, termasuk medis, pemerintah, dan lembaga non-profit, untuk mengatasi dampak fisik dan psikososial serta meningkatkan kualitas hidup pasien.

Sumber Antara
Pencegahan Kusta: Langkah Krusial Cegah Penyebaran dan Disabilitas
Pencegahan Kusta: Langkah Krusial Cegah Penyebaran dan Disabilitas

Dokter Rehabilitasi Medis menekankan pentingnya pencegahan kusta untuk kendalikan penularan dan cegah disabilitas akibat kerusakan saraf, mengingat Indonesia masih jadi negara dengan kasus kusta terbesar ketiga di dunia.

Sumber Antara
Indonesia Percepat Eliminasi Kusta dan Filariasis hingga 2030
Indonesia Percepat Eliminasi Kusta dan Filariasis hingga 2030

Indonesia gencar memberantas penyakit tropis terabaikan, khususnya kusta dan filariasis, hingga 2030 melalui deteksi dini, pemberian massal obat, dan kolaborasi lintas sektor, meskipun masih ada tantangan stigma dan kesadaran masyarakat.

konten ai
Indonesia Perangi Kusta: Tantangan dan Harapan Menuju Eliminasi 2030
Indonesia Perangi Kusta: Tantangan dan Harapan Menuju Eliminasi 2030

Peringatan Hari Kusta Sedunia dan Hari Penyakit Tropis Terabaikan Sedunia 2025 menyoroti perjuangan Indonesia dalam mengeliminasi kusta, termasuk tantangan stigma, keterbatasan sumber daya, dan perubahan indikator eliminasi oleh WHO.

konten ai