Abrasi Pantai Ancam Bandara Kaimana, Papua Barat Minta Penanganan Segera
Abrasi pantai di Kaimana, Papua Barat, mengancam Bandara Utarom; Pemprov Papua Barat mendesak Pemkab Kaimana untuk segera melakukan penanganan guna mencegah penghentian operasional penerbangan.

Abrasi pantai di Kabupaten Kaimana, Papua Barat, telah menyebabkan kerusakan talud sepanjang kurang lebih 60 meter di kawasan Bandara Utarom. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, karena berpotensi mengganggu keselamatan penerbangan dan perekonomian daerah. Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, menyatakan bahwa permasalahan ini harus segera ditangani mengingat potensinya yang membahayakan.
Permasalahan abrasi pantai ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Bahaya yang ditimbulkan bukan hanya kerusakan infrastruktur bandara, tetapi juga berdampak pada keselamatan penerbangan dan aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, langkah cepat dan tepat diperlukan untuk mencegah dampak yang lebih luas.
Pemprov Papua Barat telah menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemerintah Kabupaten Kaimana dalam menangani masalah ini. Wakil Gubernur menegaskan, "Nanti kami bicarakan dengan pemerintah kabupaten setempat, kalau tidak ada alokasi biaya maka provinsi turun tangan." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah provinsi untuk mengatasi ancaman abrasi pantai terhadap Bandara Utarom.
Ancaman Penghentian Operasional Penerbangan
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Utarom Kaimana, Juprianto Pali, mengungkapkan kesulitan dalam mengatasi kerusakan talud akibat keterbatasan anggaran. Beliau menjelaskan, "Jarak dari ujung runway dengan talud yang rusak terkena abrasi pantai hanya 50 meter. Terkadang abrasinya masuk ke dalam kawasan bandara sampai 15 meter." Kondisi ini semakin memprihatinkan karena jarak yang semakin dekat antara abrasi dengan landasan pacu.
Juprianto Pali juga menyampaikan skenario terburuk jika abrasi terus meluas dan tidak segera ditangani. Menurutnya, penghentian sementara operasional penerbangan di Bandara Utarom Kaimana mungkin akan dilakukan untuk memastikan keselamatan penerbangan. Hal ini tentu akan berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah dan aktivitas masyarakat yang bergantung pada akses transportasi udara.
Dampak penghentian operasional bandara akan sangat terasa bagi masyarakat Kaimana. Aktivitas ekonomi akan terhambat, mobilitas masyarakat akan terganggu, dan aktivitas pemerintahan juga akan terpengaruh. Oleh karena itu, penanganan abrasi pantai menjadi sangat mendesak dan penting untuk dilakukan.
"Kondisi terburuk kalau abrasi terus meluas dan tidak ditangani, maka kami hentikan operasional penerbangan," tegas Juprianto Pali. Pernyataan ini menekankan urgensi penanganan abrasi pantai untuk mencegah dampak yang lebih buruk bagi masyarakat dan perekonomian Kaimana.
Pengembangan Infrastruktur Bandara Utarom
Selain penanganan abrasi pantai, Pemprov Papua Barat juga tengah berupaya meningkatkan infrastruktur Bandara Utarom. Peningkatan ini meliputi perpanjangan landasan pacu (runway) dan peningkatan sarana lainnya seperti ruang tunggu penumpang. Hal ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kaimana, khususnya kawasan Teluk Triton dan potensi wisata bahari lainnya.
Pengembangan Bandara Utarom diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas daerah, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Wakil Gubernur berharap rencana pengembangan bandara dapat terlaksana pada tahun ini. "Semoga tahun ini rencana pengembangan bandara bisa terlaksana," ujarnya.
Peningkatan infrastruktur bandara ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata di Kaimana. Dengan aksesibilitas yang lebih baik, diharapkan akan lebih banyak wisatawan yang berkunjung dan meningkatkan pendapatan daerah. Namun, hal ini harus diiringi dengan penanganan abrasi pantai yang efektif dan cepat.
Pemprov Papua Barat berkomitmen untuk mendukung pengembangan Bandara Utarom dan berharap agar penanganan abrasi pantai dapat segera dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk. Kerja sama antara Pemprov dan Pemkab Kaimana sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan memastikan kelancaran operasional Bandara Utarom.
Penanganan abrasi pantai di Bandara Utarom Kaimana merupakan prioritas utama. Jika dibiarkan, kerusakan akan terus meluas dan berdampak pada penghentian operasional penerbangan, yang akan berdampak luas pada perekonomian dan aktivitas masyarakat Kaimana. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan efektif.