Abrasi Pantai Utara Jawa: Ancaman Serius yang Butuh Solusi Jangka Panjang
BNPB dan BMKG menyoroti abrasi parah di pantai utara Jawa, yang menyebabkan hilangnya ratusan hektare lahan dan mengancam keselamatan masyarakat; solusi jangka panjang seperti pembangunan *Giant Sea Wall* dinilai perlu.

Abrasi di Pantai Utara Jawa: Ancaman yang Semakin Mengkhawatirkan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyoroti ancaman serius abrasi di pantai utara Pulau Jawa. Laju abrasi yang signifikan, hingga 500 meter dalam 10 tahun terakhir, telah menyebabkan hilangnya ratusan hektare lahan dan menimbulkan berbagai permasalahan bagi masyarakat setempat. Situasi ini mendesak perlunya solusi konkret dan terencana.
Penyebab dan Dampak Abrasi
Salah satu faktor utama abrasi adalah hilangnya hutan mangrove di pesisir. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyatakan bahwa daerah yang kehilangan perlindungan mangrove sangat rentan terhadap abrasi. Sebagai contoh, Kabupaten Tangerang, Banten, telah kehilangan 579 hektare lahan akibat abrasi sejak 2015 (data KKP). Jurnal Departemen Geografi Universitas Indonesia juga mencatat laju abrasi yang mengkhawatirkan di beberapa desa di Tangerang, seperti Desa Tanjung Burung (23,12 meter/tahun) dan Desa Ketapang (26,65 hektare).
Lebih dari Sekedar Hilangnya Lahan
Abrasi bukan hanya soal hilangnya lahan. Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menambahkan bahwa abrasi juga menjadi pemicu utama banjir rob. Banjir rob, selain merugikan masyarakat secara ekonomi, juga meningkatkan risiko pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit. Kondisi ini jelas mengancam kesejahteraan masyarakat pesisir.
Upaya Penanganan dan Tantangan ke Depan
Pemerintah telah berupaya mengatasi masalah ini dengan membangun tanggul dan rumah pompa. Namun, upaya tersebut dinilai belum cukup untuk mengatasi masalah secara menyeluruh. Eko Prasetyo menekankan perlunya infrastruktur besar dan terintegrasi untuk solusi jangka panjang, misalnya pembangunan *Giant Sea Wall* yang tengah dipertimbangkan.
Kesimpulan
Abrasi di pantai utara Jawa merupakan ancaman serius yang memerlukan penanganan komprehensif dan berkelanjutan. Selain upaya mitigasi seperti pembangunan infrastruktur, perlindungan dan rehabilitasi ekosistem mangrove sangat penting untuk mencegah abrasi lebih lanjut. Solusi jangka panjang, seperti pembangunan *Giant Sea Wall*, perlu dikaji dan diimplementasikan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.