DKI Bangun Tiga Tanggul Baru Antisipasi Banjir Rob Pasca Lebaran
Pemprov DKI Jakarta akan membangun tiga tanggul mitigasi di Muara Karang, Cilincing, dan Muara Baru pasca Lebaran untuk mengurangi dampak banjir rob.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menanggulangi masalah banjir rob yang kerap melanda wilayah pesisir Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan rencana pembangunan tiga tanggul mitigasi di beberapa titik rawan banjir. Langkah ini diambil sebagai respon atas bencana banjir rob yang baru-baru ini terjadi dan diprediksi akan kembali terjadi pada akhir Maret.
Banjir rob yang terjadi beberapa waktu lalu telah merendam lima wilayah di Jakarta Utara, yaitu Muara Angke, Muara Baru, Jalan R.E. Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo. Kejadian ini mendorong Pemprov DKI untuk segera mengambil tindakan pencegahan guna meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi di masa mendatang. Pembangunan tanggul baru ini diharapkan mampu memberikan perlindungan lebih efektif terhadap ancaman banjir rob.
"Ada tiga tanggul yang kami bangun yakni di Muara Karang, Cilincing, dan Muara Baru," ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Rabu. Pernyataan ini menegaskan komitmen Pemprov DKI dalam mengatasi permasalahan banjir rob yang menjadi ancaman serius bagi warga Jakarta Utara.
Pembangunan Tanggul Mitigasi Banjir Rob
Pembangunan tiga tanggul mitigasi di Muara Karang, Cilincing, dan Muara Baru merupakan langkah strategis Pemprov DKI dalam mengurangi risiko banjir rob. Proyek ini direncanakan akan dimulai setelah Lebaran. Pemilihan lokasi pembangunan tanggul didasarkan pada riwayat kejadian banjir rob yang sering terjadi di wilayah tersebut. Dengan adanya tanggul baru ini, diharapkan dapat menahan laju air laut dan mencegah terjadinya genangan di permukiman warga.
Selain pembangunan tanggul, Pemprov DKI juga telah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI untuk menyiagakan pompa-pompa pengendali banjir di berbagai titik rawan. "Di Muara Karang, Muara Baru, Cilincing, dan sebagainya pompa-pompa harus diaktifkan. Begitu rob terjadi, maka pemompaan akan dilakukan. Kami sudah menyiapkan kurang lebih di 200 titik, pompa-pompa yang ada," jelas Gubernur Pramono Anung. Kesigapan dalam mengoperasikan pompa-pompa ini sangat penting untuk mempercepat proses pengurangan genangan air saat terjadi banjir rob.
Langkah antisipasi lainnya yang dilakukan adalah dengan bekerja sama dengan Pemerintah Pusat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall). Pemprov DKI Jakarta sendiri bertanggung jawab atas pembangunan sepanjang kurang lebih 11,51 kilometer. "Kami menunggu arahan dari Pemerintah Pusat. Tapi persiapan sudah dilakukan dari sekarang," tambah Pramono Anung. Kerja sama yang erat antara Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat sangat krusial dalam menghadapi tantangan banjir rob di Jakarta.
Konsep Giant Mangrove Wall
Gubernur Pramono Anung juga menyampaikan gagasan untuk membangun tanggul yang tidak hanya berfungsi sebagai penahan air laut, tetapi juga dipadukan dengan penanaman mangrove. Konsep giant mangrove wall ini dinilai lebih efektif dan ramah lingkungan. Penanaman mangrove akan memberikan manfaat tambahan berupa peningkatan ekosistem dan ekologi di wilayah pesisir.
Gagasan ini sebenarnya sudah disampaikan Pramono Anung sejak masa kampanye. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat sekitar dalam proses penanaman mangrove. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan akan tercipta rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir Jakarta.
Pembangunan tanggul dan penanaman mangrove merupakan solusi terintegrasi untuk mengatasi masalah banjir rob. Selain memberikan perlindungan fisik dari hempasan air laut, penanaman mangrove juga berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan dan ekosistem pesisir. Hal ini sejalan dengan upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan Jakarta dapat lebih siap menghadapi ancaman banjir rob di masa mendatang. Komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam membangun infrastruktur mitigasi dan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan menunjukkan keseriusan dalam mengatasi permasalahan ini.