Agrinas Pangan Nusantara: Proyek Perdana di Baturaja, Dorong Ketahanan Pangan Nasional
PT Agrinas Pangan Nusantara memulai proyek perdananya di Baturaja, Sumatera Selatan, fokus pada ketahanan pangan nasional dengan pendekatan terintegrasi dari lahan hingga distribusi.

PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero), perusahaan BUMN yang dulunya bernama PT Yodya Karya (Persero), memulai proyek perdananya di Baturaja, Sumatera Selatan. Proyek ini menandai langkah besar perusahaan dalam berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Direktur Utama Joao Angelo De Sousa Mota menjelaskan proyek tersebut akan dikelola secara hati-hati dan transparan, didanai internal perusahaan sebelum menerima investasi publik.
Proyek di Baturaja, yang terletak di perbatasan Palembang-Lampung, menjadi bukti komitmen Agrinas Pangan Nusantara dalam penguatan ketahanan pangan. Perusahaan ini tidak hanya berperan sebagai pelengkap, tetapi sebagai penggerak utama perubahan dalam sektor pertanian Indonesia. Transformasi ini diresmikan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025, menandai babak baru peran strategis BUMN dalam menghadapi tantangan pangan masa depan.
Agrinas Pangan Nusantara memiliki tiga pilar strategis: pilar pangan (fokus pada ekstensifikasi dan intensifikasi lahan modern dan berkelanjutan), pilar konsultan konstruksi (melanjutkan keahlian infrastruktur dan tata ruang), dan pilar konstruksi (pengembangan sarana dan prasarana pendukung ekosistem pangan). Ketiga pilar ini menunjukkan pendekatan holistik perusahaan dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Misi Agrinas Pangan Nusantara: Menuju Kedaulatan Pangan
Komisaris Agrinas, Ida Bagus Purwalaksana, menegaskan bahwa peluncuran Agrinas Pangan Nusantara bukan sekadar perubahan nama, melainkan langkah signifikan dalam menjawab tantangan pangan Indonesia. "Agrinas hadir karena kami percaya bahwa masa depan Indonesia terletak pada kemampuannya menjaga kedaulatan pangan. Dan untuk itu, kita perlu lebih dari sekadar produksi. Kita butuh ekosistem yang kuat, terhubung, dan berkelanjutan," kata Ida Bagus.
Pernyataan tersebut menekankan pentingnya pendekatan terintegrasi dalam membangun ketahanan pangan. Agrinas Pangan Nusantara tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada seluruh rantai pasok, dari pengolahan lahan hingga distribusi hasil panen. Hal ini bertujuan untuk memastikan dampak langsung terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Pendekatan terintegrasi ini menjadi kunci keberhasilan Agrinas Pangan Nusantara. Dengan mengelola seluruh proses, dari hulu hingga hilir, perusahaan dapat memastikan efisiensi dan keberlanjutan dalam sistem pangan Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai kedaulatan pangan.
Strategi Terintegrasi untuk Ketahanan Pangan
Agrinas Pangan Nusantara berkomitmen untuk membangun ekosistem pangan yang kuat dan berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam tiga pilar strategis perusahaan yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Pilar pangan, misalnya, tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Pilar konsultan konstruksi dan pilar konstruksi berperan penting dalam menyediakan infrastruktur dan sarana pendukung yang dibutuhkan untuk pengembangan sektor pertanian. Dengan membangun infrastruktur yang memadai, Agrinas Pangan Nusantara membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian.
Integrasi ketiga pilar ini menunjukkan komitmen Agrinas Pangan Nusantara dalam membangun sistem pangan yang holistik dan berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, perusahaan berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan petani dan pencapaian kedaulatan pangan nasional.
Proyek perdana di Baturaja menjadi langkah awal yang penting dalam mewujudkan visi dan misi Agrinas Pangan Nusantara. Keberhasilan proyek ini akan menjadi tolok ukur bagi pengembangan proyek-proyek selanjutnya di berbagai wilayah Indonesia.
Ke depannya, Agrinas Pangan Nusantara diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam membangun sistem pangan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dengan demikian, Indonesia dapat mencapai kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.