AMAN-25 di Karachi: Latihan Gabungan Hadapi Terorisme dan Bajak Laut
Latihan perang multilateral AMAN-25 di Karachi, Pakistan, mempertemukan 60 negara untuk meningkatkan kemampuan menghadapi terorisme dan bajak laut di Samudra Hindia, termasuk Indonesia yang mengirimkan KRI Bung Tomo-357.
![AMAN-25 di Karachi: Latihan Gabungan Hadapi Terorisme dan Bajak Laut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220128.227-aman-25-di-karachi-latihan-gabungan-hadapi-terorisme-dan-bajak-laut-1.jpeg)
Latihan perang multilateral AMAN Exercise 2025 (AMAN-25) yang berlangsung di Karachi, Pakistan, dari tanggal 7 hingga 11 Februari, menyatukan angkatan laut dari berbagai negara dalam upaya meningkatkan kemampuan menghadapi ancaman terorisme dan bajak laut. Inisiatif ini, dipimpin oleh Angkatan Laut Pakistan, menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menjaga keamanan maritim global.
Kerja Sama Internasional untuk Keamanan Maritim
Laksamana Muda Abdul Munib, Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan, dalam upacara pembukaan AMAN-25 di Pangkalan Angkatan Laut Pakistan, menekankan bahwa ancaman terorisme dan bajak laut merupakan tantangan global yang membutuhkan solusi kolaboratif. Ia menyatakan, "Ini saatnya untuk menggalang kerja sama dan upaya-upaya bersama untuk menciptakan keamanan maritim daripada harus berusaha sendiri." Pernyataan ini menyoroti ketidakmampuan suatu negara, bagaimanapun kuatnya, untuk mengatasi ancaman maritim secara mandiri.
AMAN-25 dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas dan kerja sama antar angkatan laut peserta. Latihan ini menyediakan platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan strategi dalam menghadapi berbagai ancaman maritim. Laksamana Muda Munib juga menyoroti Samudra Hindia sebagai jalur perdagangan dan pelayaran vital, yang rentan terhadap ancaman tradisional dan non-tradisional.
Partisipasi Indonesia dan Negara-Negara Lain
Indonesia turut berpartisipasi dalam AMAN-25 dengan mengirimkan KRI Bung Tomo-357, sebuah kapal fregat ringan serbaguna. Kapal ini bergabung dengan sekitar 30 kapal perang dari Angkatan Laut Pakistan dan negara-negara peserta lainnya. Total, lebih dari 60 negara ambil bagian dalam latihan ini, menunjukkan komitmen global terhadap keamanan maritim.
Sebelas kapal asing turut serta dalam latihan, termasuk dari Bangladesh, China, Jepang, Arab Saudi, Malaysia, Oman, Sri Lanka, Amerika Serikat, Iran, dan Uni Emirat Arab. Daftar negara peserta AMAN-25 sangat luas, mencakup negara-negara dari berbagai benua, termasuk Australia, Azerbaijan, Bahrain, Belarusia, Brazil, Brunei, dan banyak lagi. Kehadiran negara-negara peserta yang beragam ini menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam menjaga keamanan laut.
Pentingnya Kolaborasi dalam Menghadapi Ancaman
Laksamana Muda Munib juga menekankan potensi negara-negara yang sebelumnya berkompetisi untuk bekerja sama demi tujuan bersama, yaitu menciptakan stabilitas maritim. Hal ini menunjukkan bahwa AMAN-25 bukan hanya tentang latihan militer, tetapi juga tentang membangun hubungan dan kepercayaan antar negara. Dengan memahami akar ancaman dan kemampuan masing-masing negara, kolaborasi yang efektif dapat tercipta.
Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko, Komandan KRI Bung Tomo dan Komandan Satgas Latma AMAN Exercise 2025 TNI AL, turut hadir dalam upacara pembukaan AMAN-25 bersama Atase Pertahanan RI untuk Pakistan. Keikutsertaan Indonesia dalam AMAN-25 menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga keamanan maritim regional dan global.
Kesimpulan
AMAN-25 di Karachi merupakan bukti nyata dari komitmen internasional dalam menghadapi ancaman terorisme dan bajak laut. Latihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan militer, tetapi juga memperkuat kerja sama dan diplomasi antar negara. Partisipasi Indonesia, yang diwakili oleh KRI Bung Tomo-357, menunjukkan peran aktif Indonesia dalam menjaga keamanan maritim di kawasan Samudra Hindia dan sekitarnya.