AMAN Dialogue 2025: 60 Negara Bahas Ancaman di Samudra Hindia
AMAN Dialogue 2025 di Karachi, Pakistan, mengumpulkan 60 negara untuk membahas ancaman tradisional dan non-tradisional di Samudra Hindia, termasuk berbagi pengalaman Indonesia dalam menjaga keamanan maritim.

Karachi menjadi tuan rumah AMAN Dialogue 2025, sebuah forum penting yang mempertemukan perwira angkatan laut dari 60 negara. Selama dua hari, 9-10 Februari 2025, mereka membahas berbagai ancaman maritim di Samudra Hindia, mulai dari ancaman tradisional hingga tantangan non-tradisional yang semakin kompleks.
Kolaborasi Global untuk Keamanan Maritim
Inisiatif Angkatan Laut Pakistan (PAK Navy) ini, yang dipadukan dengan latihan bersama multilateral AMAN Exercise, bertujuan untuk menciptakan strategi bersama dalam menghadapi ancaman maritim yang berkembang pesat. TNI Angkatan Laut Indonesia, diwakili oleh Laksamana Pertama TNI Mohammad Taufik, turut berpartisipasi aktif, berbagi pengalaman Indonesia dalam menjaga keamanan dan kedaulatan di wilayah laut yang luas, mencapai 6,4 juta kilometer persegi. Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi juga memimpin delegasi Indonesia dalam acara pembukaan yang dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Pakistan, Laksamana Naveed Ashraf.
Ancaman yang Kompleks dan Berkembang
Laksamana Ashraf menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menjaga keamanan maritim. Beliau menyatakan bahwa tidak ada satu negara pun yang mampu menjaga lautannya sendiri tanpa kolaborasi global. AMAN Dialogue dirancang sebagai platform untuk berbagi informasi, berkolaborasi, dan mengembangkan solusi konkret untuk menghadapi ancaman baru dan tantangan yang ada. Hal ini sejalan dengan pandangan Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, yang menyoroti tiga isu utama: ancaman maritim yang terus berkembang, perkembangan teknologi yang pesat, dan perlunya mewujudkan lautan yang berkelanjutan.
Menurut Menhan Pakistan, tantangan keamanan maritim sangat kompleks dan beragam. Ancaman tersebut meliputi bajak laut, kejahatan transnasional, perang siber, dampak perubahan iklim, dan pemanasan global. Semua ancaman ini tidak mengenal batas negara dan membutuhkan respons global yang terkoordinasi.
Peran Indonesia dalam AMAN Dialogue
Partisipasi Indonesia dalam AMAN Dialogue 2025 menunjukkan komitmen Indonesia terhadap keamanan maritim regional dan global. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut yang sangat luas, memiliki pengalaman berharga dalam menghadapi berbagai tantangan di laut. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, Indonesia berkontribusi pada upaya bersama untuk menciptakan Samudra Hindia yang aman dan stabil.
Kesimpulan: Menuju Samudra Hindia yang Aman
AMAN Dialogue 2025 menjadi bukti nyata pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman maritim yang semakin kompleks. Forum ini memberikan platform bagi negara-negara di kawasan Samudra Hindia untuk berbagi informasi, bertukar strategi, dan mengembangkan solusi bersama. Dengan komitmen bersama dan kolaborasi yang kuat, diharapkan Samudra Hindia dapat tetap menjadi wilayah yang aman, stabil, dan berkelanjutan.
Melalui dialog dan kerja sama yang intensif, negara-negara peserta AMAN Dialogue 2025 berharap dapat membangun mekanisme yang lebih efektif dan efisien dalam menghadapi tantangan keamanan maritim di masa depan. Partisipasi aktif dari negara-negara seperti Indonesia menunjukkan komitmen global untuk menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Samudra Hindia yang strategis.