AMAN Exercise Ke-9: Latihan Perang Maritim Melibatkan 60 Negara di Karachi
Latihan perang multilateral AMAN Exercise Ke-9 di Karachi, Pakistan, resmi dibuka, diikuti 60 negara dan 30 kapal perang, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kerja sama maritim dan menghadapi ancaman bersama.
Latihan perang maritim terbesar di kawasan, AMAN Exercise Ke-9, resmi dibuka di Karachi, Pakistan pada Jumat, 7 Februari 2025. Lebih dari 60 negara berpartisipasi dalam latihan ini, mengerahkan sekitar 30 kapal perang untuk menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keamanan maritim.
Tujuan AMAN Exercise dan Partisipasi Indonesia
Tujuan utama AMAN Exercise, seperti yang dijelaskan oleh Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan, Laksamana Muda Abdul Munib, adalah untuk menyatukan angkatan laut dari berbagai negara dalam menghadapi ancaman bersama di lautan. Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam latihan ini, mengirimkan KRI Bung Tomo-357 yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko. Keikutsertaan Indonesia ditandai dengan upacara kenaikan bendera negara-negara peserta yang disaksikan oleh lebih dari 100 delegasi internasional dan pejabat Angkatan Laut Pakistan.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Latihan Bersama AMAN Exercise 2025, Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko, menekankan pentingnya latihan ini bagi TNI AL. Menurutnya, AMAN Exercise memberikan kesempatan berharga untuk meningkatkan kemampuan dan belajar dari pengalaman negara-negara lain. KRI Bung Tomo, setelah berlayar selama 10 hari dari Belawan, Sumatera Utara, telah tiba di Karachi dan siap mengikuti seluruh rangkaian latihan.
Fase Latihan dan Aktivitas yang Dilaksanakan
AMAN Exercise 2025 terbagi dalam dua fase. Fase pertama, yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 9 Februari, berfokus pada kegiatan di pangkalan. Kegiatan ini meliputi seminar, diskusi operasi, demonstrasi kemampuan, pertemuan antar angkatan laut, dan kompetisi olahraga. Fase kedua, fase laut, berlangsung pada 10 dan 11 Februari. Fase ini akan diisi dengan latihan manuver taktis, operasi kontra-terorisme dan kontra-bajak laut, latihan pencarian dan penyelamatan (SAR), serta penembakan senjata.
Lebih dari 60 negara mengirimkan kapal perang, pesawat, pasukan khusus, pasukan penjinak bom, dan pengamat untuk berpartisipasi dalam latihan ini. Kehadiran berbagai negara menunjukkan komitmen global dalam menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.
Kapal Perang yang Terlibat
Selain kapal perang dari Pakistan, sejumlah kapal perang dari berbagai negara turut berpartisipasi dalam AMAN Exercise 2025. Di antaranya adalah BNS Somudra Joy (Bangladesh), PLANS Baotou-133 dan PLANS Gaoyouhu-966 (China), KRI Bung Tomo-357 (Indonesia), JS Murasame (Jepang), HMS Jazan dan HMS Hail (Arab Saudi), KD Terengganu-174 (Malaysia), RNOV Sadh (Oman), SLNS Vijayabahu (Sri Lanka), USS Lewis B. Puller (Amerika Serikat), IRIS Jamaran-76 (Iran), dan Abu Dhabi P-191 (Uni Emirat Arab). Kehadiran kapal-kapal perang ini memperkaya pengalaman dan meningkatkan interoperabilitas antar angkatan laut peserta.
Kesimpulan
AMAN Exercise Ke-9 merupakan latihan perang maritim multilateral yang penting dalam memperkuat kerja sama dan meningkatkan kemampuan angkatan laut dari berbagai negara. Dengan partisipasi aktif Indonesia, latihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan TNI AL dalam menghadapi berbagai ancaman di laut dan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Keberhasilan AMAN Exercise 2025 akan menjadi tonggak penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.