TNI AL dan PAK Navy Perkuat Kerja Sama Interoperabilitas
Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan mengajak TNI AL untuk meningkatkan kerja sama interoperabilitas, didorong sejarah hubungan erat dan latihan bersama yang berkelanjutan.
![TNI AL dan PAK Navy Perkuat Kerja Sama Interoperabilitas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/150042.670-tni-al-dan-pak-navy-perkuat-kerja-sama-interoperabilitas-1.jpeg)
Karachi, 9 Februari 2025 - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Pakistan, Laksamana Naveed Ashraf, mengajak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk memperkuat kerja sama interoperabilitas dengan Angkatan Laut Pakistan (PAK Navy). Ajakan ini disampaikan di sela-sela latihan bersama AMAN Exercise 2025 dan AMAN Dialogue 2025 di Karachi, Minggu lalu. Kunjungan KSAL Pakistan ke KRI Bung Tomo-357 menjadi simbol nyata dari hubungan kuat kedua angkatan laut.
Sejarah Kerja Sama yang Kuat
Laksamana Ashraf menekankan eratnya hubungan TNI AL dan PAK Navy, yang berakar dari kesamaan budaya dan agama. Ia optimistis kerja sama ini akan terus berkembang. "Pakistan dan Indonesia dekat cukup lama, berakar dari kedekatan religi dan budaya. Kesamaan dan hubungan kuat ini berkontribusi kepada kerja sama yang erat antara militer dua negara," ujarnya. Kerja sama tersebut mencakup kunjungan perwira tinggi, operasi bersama, dan kolaborasi dalam pendidikan dan latihan.
Sejarah panjang kerja sama kedua angkatan laut ini bahkan bisa ditelusuri hingga tahun 1966. Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia mengirimkan Gugus Ke-10 ALRI (kini TNI AL) ke Karachi untuk membantu Pakistan menghadapi serangan India. Gugus ini terdiri dari dua kapal selam (RI Nagaransang dan RI Bramastra), dua kapal cepat roket, empat kapal cepat torpedo, lima tank amfibi, dan pesawat tempur. Kapal-kapal ALRI berpatroli bersama kapal-kapal Angkatan Laut Pakistan dalam Operasi Nasakom, yang berakhir pada awal Maret 1966 tanpa kontak senjata dengan India, berkat gencatan senjata antara kedua negara.
Presiden Pakistan saat itu, Ayub Khan, memberikan penghargaan kepada prajurit ALRI atas kontribusi mereka. Hal ini menunjukkan penghargaan tinggi Pakistan terhadap bantuan Indonesia. Kisah ini menjadi bukti nyata sejarah panjang dan kuat hubungan kedua angkatan laut.
Latihan Bersama dan Kerja Sama Modern
Kerja sama TNI AL dan PAK Navy berlanjut hingga kini. Kedua angkatan laut secara aktif berpartisipasi dalam latihan multilateral. Sebagai contoh, TNI AL mengirimkan KRI Bung Tomo-357 untuk mengikuti AMAN Exercise 2025 di Karachi, sementara PAK Navy mengirimkan PNS Aslat (F254) untuk latihan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Bali. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama pertahanan maritim.
KSAL Pakistan, dalam kunjungannya ke KRI Bung Tomo-357, menyampaikan terima kasih kepada seluruh awak kapal. Kunjungan ini dihadiri oleh Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan, Laksamana Muda Abdul Munib, dan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I TNI AL, Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi, serta pejabat lainnya. Hal ini menunjukkan tingginya prioritas yang diberikan kedua negara pada hubungan bilateral pertahanan.
Pentingnya Interoperabilitas
Penguatan interoperabilitas antara TNI AL dan PAK Navy sangat penting dalam menghadapi tantangan keamanan maritim di kawasan. Dengan meningkatkan kerja sama dan saling pengertian, kedua angkatan laut dapat lebih efektif dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut. Latihan bersama dan pertukaran informasi merupakan langkah kunci dalam mencapai interoperabilitas yang optimal.
Kesimpulannya, hubungan TNI AL dan PAK Navy telah terjalin erat selama beberapa dekade. Sejarah kerja sama yang kuat, ditandai dengan latihan bersama dan kunjungan timbal balik, menunjukkan komitmen kedua negara dalam memperkuat kemitraan strategis. Penguatan interoperabilitas akan semakin memperkuat kerja sama ini dan berkontribusi pada stabilitas regional.