Antusiasme Wali Kota Subulussalam dan Bupati Aceh Singkil Bangun Sekolah Rakyat
Wali Kota Subulussalam dan Bupati Aceh Singkil antusias mendukung program Sekolah Rakyat untuk memutus rantai kemiskinan dan kebodohan di daerahnya, menawarkan lahan dan gedung untuk pembangunan sekolah tersebut.

Wali Kota Subulussalam dan Bupati Aceh Singkil menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program Sekolah Rakyat (SR) sebagai upaya memutus mata rantai kemiskinan dan memberantas kebodohan. Kedua kepala daerah tersebut secara aktif mengusulkan lokasi pembangunan SR di daerah masing-masing, menawarkan lahan dan gedung yang telah tersedia. Program ini diprakarsai oleh Presiden Prabowo dengan target pembangunan 200 Sekolah Rakyat setiap tahunnya.
Usulan disampaikan dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Jumat, 21 Maret 2024. Wali Kota Subulussalam, M. Rasyid, menawarkan lahan seluas 12 hektare milik Pemkot yang berlokasi strategis dekat SMK dan SLB. Beliau melihat potensi integrasi pendidikan yang signifikan dengan adanya SR di lokasi tersebut, yang akan melengkapi jenjang SD, SMP, dan SMA yang sudah ada. Bahkan, konsep boarding school pun telah dipertimbangkan.
Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, turut mengusulkan gedung Islamic Center seluas 2,4 hektare yang telah tidak terpakai. Gedung tersebut dinilai cocok karena telah dilengkapi dengan ruang belajar, asrama, rumah guru, dan perlengkapan lainnya. Kedua kepala daerah tersebut sepakat bahwa program SR sangat dibutuhkan di daerahnya mengingat angka kemiskinan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 13,8 persen di Subulussalam dan 15 persen di Aceh Singkil.
Dukungan Penuh untuk Program Sekolah Rakyat
Wali Kota Subulussalam, M. Rasyid, menjelaskan bahwa bangunan yang diusulkan di Subulussalam memiliki kapasitas awal untuk 400 siswa. Beliau optimistis masyarakat akan sangat antusias karena seluruh biaya pendidikan, termasuk pakaian, makan, dan asrama, ditanggung pemerintah. Orang tua siswa juga diperbolehkan berkunjung. "Besar harapan kami agar Bapak Menteri bisa memprioritaskan kota Subulussalam," ujar Rasyid, mengingat tingginya angka kemiskinan dan banyaknya buruh harian lepas di kota tersebut.
Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, menambahkan bahwa gedung Islamic Center yang diusulkan telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Beliau berharap program SR dapat membantu meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak di Aceh Singkil yang berasal dari keluarga kurang mampu. "Jadi inilah yang harus kami minta kepada Pak Menteri Sosial agar masyarakat di sana, anak-anak kita di sana dapat masuk sekolah secara gratis dan dibuat lagi boarding school," kata Oyon.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, mengapresiasi antusiasme kedua kepala daerah tersebut. Beliau menekankan bahwa program SR merupakan bagian dari konsep besar pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara maju.
Konsep Sekolah Rakyat dan Target Pemerintah
Agus Jabo menjelaskan bahwa SR bukanlah sekolah vokasi, melainkan sekolah yang bertujuan untuk menciptakan pemimpin masa depan. Lulusan SR akan diprioritaskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. "Begitu lulus SMA, mau kita kuliahkan. Sehingga, dia pulang ke daerah sudah jadi agen perubahan," jelas Agus Jabo. Lulusan diharapkan memiliki ilmu, kompetensi, dan karakter kepemimpinan yang baik.
Sekolah Rakyat akan menyediakan asrama untuk siswa, mengingat pentingnya memisahkan anak dari lingkungan yang kurang mendukung proses belajar. "Karena kalau anak ini masih orang tuanya dan tidak kita ambil, dia akan dipaksa orang tuanya kerja di ladang," ungkap Agus Jabo. Siswa yang diprioritaskan adalah mereka yang berdomisili dekat dengan sekolah agar tetap dekat dengan keluarga dan memudahkan kunjungan orang tua.
Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat setiap tahunnya. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Indonesia yang saat ini mencapai 3 juta jiwa dengan pengeluaran kurang dari Rp400.000 per bulan. Sekolah Rakyat akan menjadi solusi untuk memutus rantai kemiskinan dan menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Dengan adanya dukungan penuh dari Wali Kota Subulussalam dan Bupati Aceh Singkil, diharapkan program Sekolah Rakyat dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat di kedua daerah tersebut. Keberadaan SR yang terintegrasi dengan fasilitas pendidikan lain serta konsep boarding school-nya akan memberikan kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sekaligus mencetak generasi pemimpin masa depan.