ASEAN Didorong Percepat Integrasi Perdagangan Regional
Indonesia mendesak negara-negara ASEAN untuk mempercepat negosiasi peningkatan Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA) guna memperkuat integrasi ekonomi regional dan menghadapi tantangan global.
![ASEAN Didorong Percepat Integrasi Perdagangan Regional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/190245.993-asean-didorong-percepat-integrasi-perdagangan-regional-1.jpeg)
Jakarta, 8 Februari 2024 - Indonesia menyerukan kepada para menteri ekonomi dan perdagangan negara-negara ASEAN untuk mengintensifkan upaya penyelesaian negosiasi peningkatan Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA) pada tahun ini. Seruan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Dyah Roro Esti, dalam pertemuan menteri virtual tentang ATIGA yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong, pada hari Jumat.
Dorongan Akselerasi Negosiasi ATIGA
“Kami berharap semua pihak yang terlibat dalam negosiasi, termasuk komite negosiasi dan kelompok kerja, untuk mengintensifkan pekerjaan mereka,” kata Roro Esti dalam pernyataan tertulisnya. Ia menambahkan bahwa penyelesaian negosiasi diharapkan tercapai sesuai target, mendukung Prioritas Hasil Ekonomi selama kepemimpinan Malaysia di ASEAN tahun ini. Hal ini penting untuk memperkuat daya saing ekonomi regional di tengah dinamika global yang kompleks.
Dalam pertemuan tersebut, ketua Komite Negosiasi Perdagangan (TNC) melaporkan bahwa 10 dari 17 bab baru ATIGA yang ditingkatkan telah disepakati, dan kemajuan negosiasi telah mencapai 89 persen. Sebagai respons, Wakil Menteri Perdagangan Indonesia mengusulkan liberalisasi perdagangan sebagai persyaratan bagi semua negara ASEAN, terutama bagi negara-negara yang belum mencapai komitmen rata-rata liberalisasi yang dibutuhkan dalam ATIGA. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih terbuka dan kompetitif di kawasan.
Modernisasi ATIGA dan Tantangan Global
Roro Esti menjelaskan bahwa peningkatan ATIGA bertujuan untuk memodernisasi cakupannya dan membuatnya lebih relevan serta responsif terhadap tantangan ASEAN dan global. Perjanjian yang diperbarui diharapkan mampu menghadapi perubahan lanskap perdagangan internasional dan memastikan daya saing ASEAN di pasar global. Ia juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan tren perdagangan terkini.
Pertemuan daring pada hari Jumat juga menghasilkan kesepakatan khusus untuk beras dan gula sebagai komoditas pangan strategis ASEAN. “Ini merupakan bagian dari peningkatan ATIGA. Hal ini sejalan dengan kebijakan domestik dan akan memberikan jaring pengaman bagi stabilitas pasokan dan harga beras serta gula domestik,” jelas Wakil Menteri. Kesepakatan ini menunjukkan komitmen ASEAN dalam menjaga ketahanan pangan regional.
Liberalisasi Perdagangan dan Komoditas Strategis
Liberalisasi perdagangan, meskipun penting untuk pertumbuhan ekonomi, juga membutuhkan pertimbangan cermat terhadap dampaknya pada sektor-sektor tertentu, khususnya komoditas strategis seperti beras dan gula. Kesepakatan khusus untuk komoditas ini menunjukkan keseimbangan antara upaya integrasi ekonomi regional dan perlindungan kepentingan domestik negara-negara anggota ASEAN. Hal ini penting untuk memastikan transisi yang adil dan berkelanjutan dalam proses liberalisasi perdagangan.
Peningkatan ATIGA diharapkan dapat memperkuat daya saing ASEAN di kancah global. Dengan menyelesaikan negosiasi peningkatan ATIGA, negara-negara ASEAN dapat menciptakan pasar yang lebih terintegrasi, efisien, dan tangguh terhadap guncangan ekonomi global. Keberhasilan negosiasi ini akan menjadi bukti nyata komitmen ASEAN dalam memperkuat kerja sama ekonomi regional.
Pertemuan ini menandai langkah penting menuju integrasi ekonomi yang lebih dalam di kawasan ASEAN. Keberhasilan negosiasi ATIGA akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penguatan daya saing regional di tingkat global. Proses negosiasi yang intensif dan komitmen kuat dari semua pihak sangat krusial untuk mencapai tujuan ini.
Kesimpulan
Upaya percepatan negosiasi peningkatan ATIGA menunjukkan komitmen kuat negara-negara ASEAN dalam memperkuat integrasi ekonomi regional. Penyelesaian negosiasi ini akan memberikan manfaat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kawasan ASEAN. Kesepakatan khusus untuk komoditas strategis seperti beras dan gula menunjukkan keseimbangan antara liberalisasi perdagangan dan perlindungan kepentingan domestik.