Bali: Potensi Besar Menjadi Pusat Estetika dan Kebugaran Global
Praktisi kecantikan optimistis Bali akan menjadi pusat estetika dan kebugaran kelas dunia, memadukan perawatan medis modern dengan kearifan lokal serta keindahan alamnya.

Denpasar, 19 Februari 2024 (ANTARA) - Sebuah potensi besar tengah mengemuka di Pulau Dewata: Bali berpeluang menjadi pusat estetika dan kebugaran (wellness) terkemuka di dunia. Hal ini diungkapkan oleh sejumlah praktisi kecantikan yang melihat tren perawatan kecantikan yang memadukan teknik medis modern dengan kekayaan alam Bali.
Pernyataan ini muncul dari hasil observasi terhadap tren wisatawan yang semakin tertarik dengan perawatan Ayurvedic di Ubud, yang menggabungkan bahan-bahan alami dengan sentuhan medis. Dr. Tary Mantra, Sp.DVE dari KEK Kesehatan Sanur, Denpasar, menjelaskan, "Tren yang sedang berkembang sangat digemari lokal dan internasional adalah perawatan Ayurvedic... skincare-nya bahan natural alam tapi ada kombinasi medis."
Lebih lanjut, potensi ini didukung oleh kekayaan sumber daya alam Bali yang selama ini telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Penggunaan tanaman obat dalam perawatan kulit, seperti microneedling dengan serum herbal dan masker kunyit untuk mengatasi jerawat, menjadi contoh nyata potensi ini. Dr. Tary bahkan optimistis Bali dapat menciptakan tren global "B-Beauty", yang menggabungkan unsur medis, keindahan alam, dan budaya Bali.
Potensi "B-Beauty" dan Wisata Medis
Pandangan senada diungkapkan oleh praktisi Anti Penuaan, dr. Chandrawati Santoso. Ia mengamati peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali untuk mencari pengalaman healing tradisional. Hal ini semakin memperkuat potensi Bali sebagai pusat kebugaran yang dapat diintegrasikan dengan perawatan medis dan estetika.
"Jadi tentu saja Bali akan bisa cepat menjadi pusat wisata medis terutama di estetika dan kebugaran di masa depan, dengan dilengkapi penelitian-penelitian terbaru di dunia kedokteran," tambahnya. Namun, ia menekankan pentingnya pengembangan wadah dan fasilitas untuk mendukung perkembangan ilmu kecantikan yang dinamis di Bali.
Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, yang digagas Kementerian BUMN, menjadi langkah strategis dalam mewujudkan visi ini. KEK ini diharapkan menjadi pusat estetika terpadu di masa depan.
Beautiverse: Ajang Integrasi Estetika dan Kebugaran
Sebagai bagian dari upaya pengembangan KEK Kesehatan Sanur, Beautiverse, sebuah ajang kecantikan yang akan digelar pada 2-4 Mei 2025, akan menjadi platform untuk mempertemukan para pakar kecantikan dengan masyarakat umum. Hanna Ristya, Project Manager Beautiverse, menjelaskan bahwa acara ini akan mengintegrasikan estetika dan kebugaran melalui berbagai aktivitas.
"Mereka (perusahaan kecantikan) tidak hanya menampilkan produk tapi kombinasi berbagai aktifitas, ada tes kulit, kelas make up, membuat parfum dan difuser, kegiatan di luar ada lari dan meditasi," ujar Hanna. Beautiverse juga bertujuan untuk mempromosikan produk kecantikan lokal, termasuk merek rintisan dari UMKM.
KEK Kesehatan Sanur sendiri akan menerapkan konsep zonasi yang meliputi zona beauty, wellness, brozone, fnb, dan beauty startup. Rencananya, KEK ini akan diisi oleh 74 tenant, dengan 70 persen di antaranya merupakan usaha lokal.
Kesimpulan
Dengan dukungan dari berbagai pihak dan inisiatif seperti KEK Kesehatan Sanur dan Beautiverse, Bali memiliki potensi besar untuk menjadi pusat estetika dan kebugaran global. Integrasi antara perawatan medis modern, kearifan lokal, dan keindahan alam Bali menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi ini. Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mengangkat citra Bali di kancah internasional.