Balita Terseret Banjir Samarinda, Tim SAR Gabungan Intensifkan Pencarian
Tim SAR gabungan di Samarinda terus berupaya menemukan Nabil Sarim (2 tahun) yang terseret arus banjir di Gang Saka, Jalan P. Suryanata, pencarian hari kedua terkendala arus deras dan sungai yang sempit.

Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur. Nabil Sarim, balita berusia dua tahun, terseret arus banjir di Gang Saka, Jalan P. Suryanata pada Senin, 12 Mei 2025 pukul 14:21 Wita. Hingga hari kedua pencarian, Selasa, 13 Mei 2025, tim SAR gabungan masih terus berupaya menemukan balita malang tersebut. Kejadian bermula saat Nabil bermain di teras rumah, tanpa disadari ayahnya, ia terjatuh dan terbawa arus banjir yang deras.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Dody Setiawan, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan dengan penyisiran manual sepanjang dua kilometer dari lokasi kejadian. Namun, kondisi sungai yang sempit dan arus yang deras menjadi kendala utama. "Dalam pencarian hari kedua ini SAR gabungan telah melakukan pertemuan kecil untuk menyusun strategi dengan titik pencarian sepanjang 2 kilometer dari lokasi kejadian," ujar Dody di Samarinda.
Keluarga dan masyarakat setempat telah melakukan upaya pencarian awal, namun belum membuahkan hasil. Laporan resmi diterima Basarnas Kaltim pada pukul 16:50 Wita, dan Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan tiba di lokasi pukul 20:30 Wita. Pencarian sempat dihentikan sementara pada malam hari dan dilanjutkan kembali pada Selasa pagi pukul 07:00 Wita.
Pencarian Terkendala Kondisi Sungai
Kondisi sungai yang sempit dan arus yang deras menjadi tantangan besar bagi tim SAR gabungan. Kesulitan ini menghambat penggunaan perahu karet, sehingga pencarian dilakukan secara manual di sepanjang bantaran sungai. Air yang keruh juga memperparah situasi dan mempersulit proses pencarian.
Dody Setiawan menegaskan bahwa tim SAR gabungan akan terus berupaya maksimal dalam pencarian Nabil. "Adapun kendala di lapangan meliputi derasnya arus sungai, air yang sangat keruh, serta sempitnya aliran sungai yang menyulitkan mobilisasi alat berat dan perahu karet," jelasnya. Namun, keselamatan seluruh personel di lapangan tetap menjadi prioritas utama.
Meskipun menghadapi berbagai kendala, tim SAR gabungan tetap berkomitmen untuk menemukan Nabil. Mereka terus menyisir sepanjang bantaran sungai dengan harapan dapat segera menemukan balita tersebut dan mengembalikannya kepada keluarganya.
Kronologi Kejadian dan Upaya Pencarian
Berdasarkan keterangan saksi, Nabil sedang bermain di teras rumah bersama ayahnya yang sedang membersihkan halaman. Tanpa disadari, Nabil terjatuh dan langsung terbawa arus banjir. Keluarga dan warga sekitar langsung melakukan pencarian, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Laporan resmi kemudian disampaikan kepada Basarnas Kaltim, dan tim SAR gabungan langsung dikerahkan ke lokasi kejadian. Pencarian dilakukan secara intensif, baik pada malam hari maupun pada hari berikutnya. Meskipun telah dilakukan penyisiran, hingga saat ini Nabil belum ditemukan.
Tim SAR gabungan terdiri dari berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan. Mereka bekerja sama untuk melakukan pencarian secara sistematis dan terkoordinasi. Upaya pencarian terus dilakukan dengan harapan dapat segera menemukan Nabil dalam keadaan selamat.
Upaya yang dilakukan:
- Penyisiran manual sepanjang bantaran sungai
- Koordinasi antar instansi terkait
- Pencarian di sepanjang 2 kilometer dari lokasi kejadian
Doa dan dukungan dari masyarakat sangat berarti bagi keluarga Nabil dan tim SAR yang sedang berjuang keras dalam pencarian ini. Semoga Nabil segera ditemukan dalam keadaan selamat.