Bangkalan Bangun Sekolah Rakyat di Kantong Kemiskinan: Upaya Tingkatkan SDM dan Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Pemkab Bangkalan menyediakan lahan 5 hektare di Desa Katol Barat, Kecamatan Geger untuk membangun Sekolah Rakyat guna meningkatkan kualitas SDM dan mengatasi kemiskinan ekstrem di tiga kecamatan.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengambil langkah strategis dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan memberantas kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Pemkab Bangkalan telah menyediakan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di wilayah yang selama ini dikenal sebagai kantong kemiskinan. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi pendidikan dan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi Sekolah Rakyat didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan korelasi kuat antara tingkat kemiskinan dan rendahnya kualitas pendidikan. "Sebab berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan, kemiskinan selalu berbanding lurus dengan tingkat pendidikan masyarakat di wilayah itu," ungkap Bupati Lukman Hakim di Bangkalan, Kamis.
Keputusan ini diambil setelah Pemkab Bangkalan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat di berbagai wilayah. Awalnya, lokasi yang dipertimbangkan adalah Kelurahan Bancaran, Kecamatan Kota, Bangkalan. Namun, setelah dilakukan kajian lebih lanjut, Pemkab Bangkalan memutuskan untuk membangun Sekolah Rakyat di wilayah yang lebih membutuhkan, yaitu di kantong-kantong kemiskinan dengan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah.
Sekolah Rakyat di Desa Katol Barat
Pemkab Bangkalan akhirnya menetapkan lahan seluas 5 hektare di Desa Katol Barat, Kecamatan Geger, sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Meskipun luas lahan ini sedikit di bawah ketentuan minimal 6,4 hektare yang ditetapkan, Pemkab Bangkalan berkomitmen untuk menyelesaikan kekurangan lahan tersebut melalui pembebasan lahan di sekitar lokasi yang juga merupakan milik Pemkab Bangkalan. Sekolah Rakyat ini merupakan program Kementerian Sosial Republik Indonesia yang dirancang untuk mencakup tiga jenjang pendidikan, yaitu SD, SMP, dan SMA.
Program Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang lebih mudah dan terjangkau bagi anak-anak di daerah kantong kemiskinan. Dengan adanya sekolah gratis ini, diharapkan angka putus sekolah dapat ditekan dan kualitas SDM masyarakat dapat ditingkatkan secara signifikan.
Pembangunan Sekolah Rakyat ini juga merupakan bagian dari strategi Pemkab Bangkalan dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan, diharapkan masyarakat dapat memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan taraf hidup mereka.
Rekrutmen Tenaga Pengajar
Proses rekrutmen tenaga pengajar untuk Sekolah Rakyat akan dilakukan melalui tiga skema. Pertama, redistribusi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kedua, rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Ketiga, penerimaan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Skema ini dipilih untuk memastikan tersedianya tenaga pengajar yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan skema rekrutmen ini juga mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas. Dengan memanfaatkan ASN yang sudah ada, diharapkan dapat menghemat anggaran dan mempercepat proses rekrutmen. Sementara itu, rekrutmen P3K dan penerimaan lulusan PPG akan memberikan kesempatan bagi tenaga pengajar baru untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat.
Bupati Lukman Hakim berharap program Sekolah Rakyat ini dapat menjadi solusi konkret dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bangkalan. "Kami berharap dengan adanya program sekolah gratis untuk masyarakat miskin ini, nantinya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta menjadi solusi konkret dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bangkalan ini," kata Bupati Lukman Hakim.
Ketiga kecamatan yang menjadi fokus program ini adalah Kecamatan Geger, Kokop, dan Koneng. Pemilihan lokasi di Desa Katol Barat, Kecamatan Geger, merupakan langkah awal yang strategis dalam upaya meningkatkan akses pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya memberantas kemiskinan melalui peningkatan kualitas pendidikan.