Banjarmasin Antisipasi Lonjakan Sampah Lebaran 2025: Solusi Darurat Diterapkan
Wali Kota Banjarmasin meminta masyarakat dan petugas meningkatkan penanganan sampah selama Lebaran 2025 seiring lonjakan sampah dan penutupan TPAS Basirih.

Banjarmasin, 30 Maret 2025 (ANTARA) - Menjelang Lebaran 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin mengantisipasi lonjakan sampah dengan menerapkan langkah-langkah penanganan darurat. Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, menghimbau masyarakat dan petugas kebersihan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kerja sama dalam mengatasi masalah ini. Lonjakan sampah diperkirakan mencapai 10 persen dibandingkan hari biasa, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat selama periode Lebaran.
Penanganan sampah tidak hanya berfokus pada pengangkutan dan pembersihan di tempat pembuangan sementara (TPS), tetapi juga dari sumbernya. Wali Kota Yamin menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Hal ini menjadi krusial mengingat penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak 1 Februari 2025 telah membatasi opsi pembuangan sampah.
Pemkot Banjarmasin menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Dengan produksi sampah harian mencapai 650 ton dan lonjakan selama Lebaran, kapasitas TPAS Banjabakula di Kota Banjarbaru yang hanya mampu menampung 200 ton per hari menjadi kendala utama. Oleh karena itu, strategi pengelolaan sampah berbasis sumber menjadi prioritas utama Pemkot Banjarmasin.
Masyarakat Diminta Aktif Memilah Sampah
Salah satu solusi yang diusung Pemkot Banjarmasin adalah mengajak masyarakat untuk aktif memilah sampah. Masyarakat diminta untuk memisahkan sampah organik dan non-organik di rumah masing-masing sebelum membuangnya ke TPS. Hal ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPS dan mempermudah proses pengolahan selanjutnya. "Jadi saya minta peran masyarakat untuk mengurangi sampah atau jangan membuang sampah ke TPS untuk sementara," ujar Wali Kota Yamin.
Dengan memilah sampah, diharapkan jumlah sampah yang harus diangkut ke TPS dapat berkurang secara signifikan. Pemkot Banjarmasin juga mengandalkan program 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dan rumah pilah yang ada di setiap kelurahan untuk membantu mengurangi beban sampah. Program-program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek sambil menunggu solusi permanen permasalahan sampah di Banjarmasin.
Wali Kota Yamin juga menyampaikan bahwa Pemkot Banjarmasin terus berupaya mencari solusi jangka panjang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengajukan permohonan kepada Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk membuka kembali TPAS Basirih. "Sudah dua kali kita kirim surat ke Kementerian Lingkungan Hidup RI, memang belum ada respons, kita akan coba terus," katanya. Pemkot Banjarmasin berkomitmen untuk memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup RI agar TPAS Basirih dapat beroperasi kembali dengan ramah lingkungan.
Upaya Pemkot Banjarmasin Mencari Solusi Jangka Panjang
Pemkot Banjarmasin menyadari pentingnya solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah sampah. Selain berupaya membuka kembali TPAS Basirih, Pemkot Banjarmasin juga akan terus meningkatkan program-program pengelolaan sampah yang sudah ada. Pemkot juga akan mengeksplorasi berbagai teknologi dan inovasi dalam pengelolaan sampah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Wali Kota Yamin menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mengatasi masalah sampah. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program pengelolaan sampah. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan masalah sampah di Banjarmasin dapat teratasi dengan baik dan berkelanjutan.
Pemkot Banjarmasin berkomitmen untuk terus berupaya mencari solusi terbaik untuk penanganan darurat sampah. Harapannya, solusi tersebut dapat segera ditemukan agar permasalahan sampah di Banjarmasin dapat teratasi dengan cepat dan efektif, terutama selama periode Lebaran dan seterusnya. "Kita harus coba terus untuk mencari solusi yang terbaik, moga bisa secepatnya," ujar Wali Kota Yamin.
Tantangan yang dihadapi Pemkot Banjarmasin dalam penanganan sampah:
- Penutupan TPAS Basirih
- Kapasitas TPAS Banjabakula yang terbatas
- Lonjakan sampah selama Lebaran
Pemkot Banjarmasin berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam mengurangi dan memilah sampah untuk membantu mengatasi permasalahan ini.