Banjir Bandang Bone Bolango: BPBD Data 92 Warga Terdampak di Tiga Desa
BPBD Bone Bolango mendata dampak banjir bandang yang melanda tiga desa di Kecamatan Suwawa Selatan, Gorontalo, dengan total 92 warga terdampak di Desa Pancuran dan puluhan lainnya di desa lainnya; warga membutuhkan alat berat dan kebersihan untuk pembersi

Banjir bandang menerjang tiga desa di Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo pada tanggal 20 Januari 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango langsung bergerak cepat melakukan pendataan dampak bencana ini.
Kepala Pelaksana BPBD Bone Bolango, Achryl Babyonggo, menjelaskan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dinas terkait, pemerintah kecamatan, dan desa untuk memastikan pendataan warga dan infrastruktur yang terdampak berlangsung akurat dan menyeluruh. Kerja sama ini penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Penyebab banjir bandang adalah hujan deras yang mengakibatkan meluapnya Sungai Dumaya dan saluran irigasi warga di Kecamatan Suwawa Selatan. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini meningkatkan debit air secara signifikan, memicu bencana tersebut.
Data sementara menunjukkan dampak yang signifikan. Di Desa Pancuran, banjir merendam rumah dan jalan, mengakibatkan 92 orang terdampak. Di Desa Libungo, 68 orang terdampak, sementara di Desa Bonda Raya, 41 kepala keluarga terdampak. Data ini masih sementara dan mungkin akan diperbaharui.
Saat ini, kebutuhan mendesak warga terdampak adalah alat berat untuk membersihkan material sisa banjir, serta alat-alat kebersihan untuk membantu proses pembersihan lingkungan. Kecepatan penanganan pasca-banjir sangat krusial untuk meminimalisir dampak lanjutan.
Meskipun air sudah surut, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melapor jika terjadi bencana alam lainnya. Kewaspadaan bersama sangat penting dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Bone Bolango, TNI, Polri, PMI Bone Bolango, Taruna Siaga Bencana, masyarakat, serta pihak kecamatan dan desa, bahu-membahu dalam penanganan dan pendataan dampak banjir bandang. Kerja sama multi-pihak ini menunjukan sinergi yang baik dalam penanggulangan bencana.