Banjir Grobogan Sebabkan 11 Kereta Api di Daop 1 Jakarta Terlambat
Banjir di Grobogan, Jawa Tengah menyebabkan 11 kereta api di Daop 1 Jakarta mengalami keterlambatan kedatangan dan keberangkatan pada Kamis, 23 Januari 2024, dengan beberapa kereta mengalami keterlambatan hingga lebih dari 5 jam.
Banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berdampak pada operasional kereta api di Daop 1 Jakarta. Sebanyak 11 kereta api mengalami keterlambatan pada Kamis, 23 Januari 2024. Keterlambatan ini beragam, mulai dari beberapa menit hingga lebih dari lima jam. Informasi ini disampaikan langsung oleh Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.
Beberapa kereta api jarak jauh yang mengalami keterlambatan signifikan antara lain KA 77F (Pandalungan) relasi Jember-Gambir (terlambat 307 menit), KA 131 (Dharmawangsa) relasi Surabaya Pasarturi-Pasarsenen (terlambat 306 menit), KA 219A (Kertajaya) relasi Surabaya Pasarturi-Pasarsenen (terlambat 302 menit), dan KA 3 (Argo Bromo Anggrek) relasi Surabaya Pasarturi-Gambir (terlambat 301 menit). Keterlambatan ini tentunya berdampak pada jadwal perjalanan penumpang.
Selain kereta api tersebut, beberapa kereta api lainnya juga mengalami keterlambatan, diantaranya KA 185B (Blambangan), KA 129A (Gumarang), KA 235 (Airlangga), KA 1 (Argo Anggrek), KA 107 (Jayabaya), KA 57 (Brawijaya), dan KA 61 (Sembrani). Rentang waktu keterlambatan bervariasi, menunjukkan dampak banjir yang cukup luas terhadap sistem perkeretaapian.
Tidak hanya kedatangan, beberapa kereta api juga mengalami keterlambatan keberangkatan dari Stasiun Daop 1 Jakarta. KA 62A (Sembrani), KA 4 (Argo Anggrek), dan KA 112 (Brantas) tercatat mengalami keterlambatan. Sayangnya, satu perjalanan kereta api, yaitu KA 170B (Tegal Bahari) bahkan harus dibatalkan.
Ixfan Hendriwintoko menjelaskan bahwa tim teknis KAI Daop 1 Jakarta telah melakukan upaya percepatan perbaikan di lokasi yang terdampak banjir. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir keterlambatan lebih lanjut dan memastikan operasional kereta api dapat kembali normal secepatnya. Upaya ini menunjukkan komitmen KAI dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang.
Peristiwa ini menyoroti kerentanan sistem transportasi kereta api terhadap bencana alam seperti banjir. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak buruk terhadap operasional dan keselamatan penumpang. KAI perlu terus meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait untuk menghadapi tantangan serupa di masa mendatang.
Kesimpulannya, banjir di Grobogan berdampak signifikan pada perjalanan kereta api di Daop 1 Jakarta. Keterlambatan yang terjadi menunjukkan perlunya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam untuk menjaga kelancaran operasional kereta api dan kenyamanan penumpang. Semoga perbaikan infrastruktur dan antisipasi bencana dapat segera dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari.