Banjir Kuripan, Batola: 1.268 Rumah Terendam, Bupati Janji Bedah Rumah Warga
Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan, menjanjikan perbaikan rumah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Kuripan, setelah 1.268 rumah terendam akibat luapan air kiriman dari Kalimantan Tengah.

Banjir yang melanda Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, telah menyebabkan 1.268 rumah warga terendam air. Banjir ini terjadi pada Jumat, 2 Mei 2024, dan disebabkan oleh luapan air kiriman dari wilayah Kalimantan Tengah. Bupati Batola, Bahrul Ilmi, langsung meninjau lokasi dan memberikan keterangan terkait bencana ini.
Menurut Bupati Bahrul Ilmi, penyebab utama rumah-rumah warga terendam banjir adalah karena bangunan rumah yang masih rendah. Beliau menjelaskan bahwa sebagian masyarakat di Kecamatan Kuripan telah membangun rumah yang lebih tinggi sehingga terhindar dari dampak banjir. Hal ini menunjukkan perlunya upaya peningkatan infrastruktur perumahan untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Pemerintah Kabupaten Batola berkomitmen untuk mengatasi masalah banjir ini. Bupati Bahrul Ilmi mengungkapkan rencana untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang terdampak. "Kalau bisa kita bedah rumah terdampak banjir ini dengan cara meninggikan, maka Insya Allah masyarakat Kecamatan Kuripan tidak akan terdampak banjir lagi," ungkap Bupati Bahrul Ilmi.
Upaya Penanganan Banjir di Kecamatan Kuripan
Pemkab Batola berupaya menanggulangi dampak banjir dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat. Bupati Bahrul Ilmi menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ini agar kejadian serupa tidak terulang di tahun depan. "Kita berupaya mengatasi hal ini agar di tahun depan tidak terjadi lagi banjir yang meresahkan masyarakat," tegasnya.
Langkah-langkah penanganan banjir yang akan dilakukan meliputi perbaikan dan peningkatan bangunan rumah warga yang terdampak. Program ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi warga Kecamatan Kuripan agar terhindar dari ancaman banjir di masa mendatang. Kerja sama dengan berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Selain itu, Pemkab Batola juga akan melakukan evaluasi dan kajian untuk mencegah banjir di masa mendatang. Kajian ini akan mencakup aspek infrastruktur, tata ruang, dan sistem peringatan dini. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem yang lebih efektif dalam menghadapi bencana banjir.
Dukungan dari berbagai pihak sangat penting dalam upaya penanggulangan banjir ini. Kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai lembaga terkait akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah banjir di Kecamatan Kuripan.
Apresiasi Camat Kuripan dan Harapan Warga
Camat Kuripan, Zulfikar, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Bupati Batola dan rombongan untuk meninjau langsung kondisi warga yang terdampak banjir. "Kami merasa berbahagia dan berbangga atas kehadiran bapak bupati dan rombongan. Alhamdulillah kami juga merasa bangga dan bahagia atas tindak lanjut terhadap warga kami yang terdampak tingginya debit air kiriman dari Kalteng," terangnya.
Zulfikar berharap program Bupati Batola untuk memperbaiki rumah warga dapat berjalan lancar. Program ini sangat dinantikan oleh warga di empat desa yang terdampak banjir, yaitu Desa Jambu Baru, Desa Asia Baru, Desa Rimbun Tulang, dan Desa Tabatan Baru. Keempat desa ini sangat membutuhkan bantuan untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak akibat banjir.
Warga Kecamatan Kuripan berharap program perbaikan rumah dapat segera direalisasikan. Mereka berharap dapat tinggal di rumah yang lebih aman dan terhindar dari ancaman banjir di masa mendatang. Dukungan dan bantuan dari pemerintah sangat berarti bagi mereka dalam menghadapi musibah ini.
Kejadian banjir ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih siap menghadapi bencana alam di masa mendatang. Peningkatan infrastruktur, sistem peringatan dini, dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana banjir.