Banjir Landak Terjang 8.845 Jiwa, Pemerintah Bergerak Cepat
Banjir di delapan desa Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, akibat hujan deras sejak 21 Januari 2025, telah mendampak 8.845 jiwa dan memaksa pemerintah bergerak cepat memberikan bantuan.
Banjir yang melanda delapan desa di Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, telah membuat 8.845 orang kehilangan tempat tinggal. Kejadian ini bermula dari hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut selama tiga hari, dari tanggal 21 hingga 23 Januari 2025. Desa Darit dan Desa Ansang menjadi daerah terparah, dengan ketinggian air mencapai 100 cm.
Kepala Satgas Informasi BPBD Kalimantan Barat, Daniel, menjelaskan bahwa topografi Desa Darit dan Desa Ansang yang berada di cekungan membuat kedua desa ini sangat rentan terhadap banjir. Kondisi ini diperparah oleh pendangkalan sungai-sungai di Kecamatan Menyuke. Total 2.295 kepala keluarga (KK) atau sekitar 8.845 jiwa terdampak bencana ini.
Respon Pemerintah dan Bantuan
Pemerintah Kabupaten Landak dan Provinsi Kalimantan Barat bergerak cepat menanggapi bencana ini. Evakuasi dan penyelamatan warga menjadi prioritas utama. Posko pengungsian dan dapur umum didirikan untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Bantuan berupa makanan siap saji, obat-obatan, dan kebutuhan mendesak lainnya dikumpulkan di Kompleks Paroki Pastoran Gereja Katolik, lokasi yang dianggap aman.
Upaya Penanganan Banjir
Berbagai upaya dilakukan untuk meringankan beban para korban banjir. Selain evakuasi dan penyediaan bantuan logistik, pemerintah juga terus memantau situasi dan memberikan dukungan yang diperlukan. Relawan juga turut aktif membantu dalam proses penanggulangan bencana ini. Pemberian bantuan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi.
Imbauan dan Pemantauan
Daniel menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. BPBD Kalbar dan instansi terkait terus memantau situasi dan memastikan bantuan terus tersalur kepada masyarakat yang terdampak. Harapannya, langkah-langkah cepat yang dilakukan dapat membantu masyarakat pulih dari dampak banjir dan kembali menjalani kehidupan normal.
Kesimpulan
Banjir di Kabupaten Landak menjadi bukti nyata tantangan yang dihadapi dalam menghadapi bencana alam. Respon cepat dari pemerintah dan bantuan dari berbagai pihak menjadi kunci penting dalam mengurangi dampak buruk dan memastikan keselamatan warga terdampak. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana dan pengelolaan lingkungan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.