Banjir Samarinda: 22 Titik Terendam, Akses ke Bontang Terputus
Hujan deras sejak Minggu pagi menyebabkan banjir di 22 titik di Samarinda, Kalimantan Timur, memutus akses jalan utama ke Bontang dan menyebabkan pohon tumbang serta tanah longsor.
Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda, Kalimantan Timur, sejak Minggu, 26 Januari 2024 pagi menyebabkan banjir di 22 titik lokasi. Akibatnya, sejumlah akses jalan terputus, termasuk jalur utama Samarinda-Bontang. Kondisi ini membuat warga dan petugas BPBD harus bekerja keras untuk mengatasi dampak bencana tersebut.
Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso, menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi sejak pukul 09.30 WITA membuat sistem drainase kewalahan. Debit air yang besar tak mampu ditampung, sehingga meluap ke jalan raya dan permukiman warga. Ketinggian air bervariasi, antara 20 hingga 50 sentimeter.
Beberapa wilayah yang terdampak banjir cukup parah antara lain Lempake, Sungai Siring, Bukuan, Air Putih, Air Hitam, Lembuswana, Pramuka, Gerilya, Lempake Jaya, Brigjen Katamso, Loa Janan Ilir, Damai, Loa Bakung, Bukit Pinang, Karang Asam Ulu, dan Sungai Keledang. BPBD mencatat genangan air tersebar di berbagai titik di kota Samarinda.
Salah satu dampak paling signifikan adalah terputusnya akses jalan poros Samarinda-Bontang di depan Kantor Angkatan Udara Sungai Siring. Genangan air yang cukup dalam menghalangi lalu lintas kendaraan. Kondisi ini tentu mengganggu mobilitas warga dan transportasi barang.
Selain banjir, hujan lebat juga mengakibatkan bencana lain. Pohon tumbang dilaporkan terjadi di area Balaikota sisi Jalan Bhayangkara, sementara tanah longsor terjadi di Jalan Damai Gang Villa Damai RT 31 Kelurahan Sidodamai. BPBD menyebutkan longsor di Jalan Damai merupakan longsoran susulan.
Sampai berita ini diturunkan, BPBD Kota Samarinda masih terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan darurat. Tim gabungan terus berupaya mengatasi genangan air dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Suwarso mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas di daerah yang tergenang banjir. Ia juga menyarankan warga untuk menunda perjalanan jika tidak mendesak dan selalu memantau informasi terkini melalui kanal resmi BPBD Kota Samarinda. Prioritas utama saat ini adalah keselamatan warga dan perbaikan infrastruktur yang rusak.