Waspada! BMKG Samarinda Imbau Warga Kaltim Antisipasi Dampak Hujan Dasarian II Mei
BMKG Samarinda memperingatkan potensi banjir, longsor, dan pohon tumbang di Kalimantan Timur akibat tingginya curah hujan pada dasarian II Mei, dengan imbauan kewaspadaan bagi warga.

Banjir dan longsor menerjang sejumlah wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya Kota Samarinda, pada Senin (12/5) setelah hujan lebat mengguyur sejak subuh hingga pukul 10.00 WITA. Peristiwa ini mengakibatkan empat rumah tertimbun longsor dan enam korban tertimbun. Akibatnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda mengeluarkan imbauan waspada kepada seluruh warga Kaltim terkait potensi dampak hujan di dasarian II Mei (11-20 Mei).
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Kaltim berpeluang 80-90 persen mengalami hujan dengan kategori menengah (50-150 milimeter). Peringatan ini dikeluarkan menyusul kejadian bencana alam yang telah terjadi dan potensi peningkatannya di masa mendatang. BMKG menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
"Sebagian besar wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) pada dasarian II ini berpeluang 80-90 persen mengalami hujan kategori menengah di kisaran 50 - 150 milimeter (mm)," ujar Riza Arian Noor. Imbauan ini penting untuk menekan angka korban jiwa dan kerugian materiil akibat bencana alam yang mungkin terjadi. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
Waspada Banjir, Longsor, dan Pohon Tumbang
BMKG Samarinda memprediksi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, jalan licin, dan pohon tumbang akibat curah hujan yang tinggi. Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi hampir seluruh wilayah Kaltim, kecuali sebagian kecil wilayah selatan Kota Samarinda yang diperkirakan mengalami hujan kategori rendah. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi.
Prakiraan deterministik curah hujan menunjukkan bahwa umumnya wilayah Kaltim akan mengalami curah hujan kategori menengah. Namun, wilayah selatan Kota Samarinda diperkirakan akan mengalami hujan kategori rendah. Perbedaan ini perlu diperhatikan oleh masyarakat di masing-masing daerah untuk menyesuaikan tingkat kewaspadaan.
Selain itu, prakiraan deterministik sifat hujan menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kaltim memiliki sifat hujan kategori normal hingga atas normal. Hanya sebagian kecil wilayah di selatan Kota Samarinda, Balikpapan, pesisir Kutai Kartanegara (Samboja dan Muara Jawa), dan Bontang yang diprakirakan memiliki sifat hujan kategori bawah normal.
Hari Tanpa Hujan di Kaltim
BMKG juga mencatat adanya hari tanpa hujan di beberapa wilayah Kaltim selama dasarian I Mei. Durasi hari tanpa hujan tergolong sangat pendek, antara 1-5 hari. Durasi terpanjang tercatat di Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, yaitu lima hari. Informasi ini penting untuk memberikan gambaran kondisi cuaca terkini dan membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri.
Data ini menunjukkan adanya variasi kondisi cuaca di berbagai wilayah Kaltim. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang setempat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian.
Kesimpulannya, BMKG Samarinda mengimbau masyarakat Kaltim untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi di dasarian II Mei. Langkah antisipasi dan pemantauan informasi cuaca terkini sangat penting untuk meminimalisir risiko.