Hujan Lebat Ancam Sulut hingga 11 Februari 2025: BMKG Imbau Kewaspadaan
BMKG memprakirakan potensi hujan lebat disertai angin kencang akan melanda Sulawesi Utara hingga 11 Februari 2025, warga diimbau waspada potensi bencana hidrometeorologi.
![Hujan Lebat Ancam Sulut hingga 11 Februari 2025: BMKG Imbau Kewaspadaan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/230045.632-hujan-lebat-ancam-sulut-hingga-11-februari-2025-bmkg-imbau-kewaspadaan-1.jpg)
Manado, 9 Februari 2025 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat dan angin kencang yang akan melanda Sulawesi Utara hingga 11 Februari 2025. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut, pada Minggu kemarin.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga tanggal 11 Februari 2025," ungkap Astrid Lasut dalam keterangan resminya. Peringatan ini bukan isapan jempol, mengingat potensi dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat Sulawesi Utara.
Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
Masyarakat Sulawesi Utara, khususnya di beberapa kabupaten dan kota, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan ini berpotensi disertai petir dan angin kencang, yang dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi.
Ancaman bahaya yang perlu diwaspadai antara lain banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. BMKG menekankan pentingnya langkah-langkah antisipatif untuk meminimalisir risiko kerugian dan korban jiwa. "Kami berharap warga berhati-hati saat melakukan aktivitas serta mewaspadai ancaman bahaya banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang," imbau Astrid.
Wilayah Rawan Terdampak
BMKG telah merilis prakiraan cuaca ekstrem untuk beberapa wilayah di Sulawesi Utara. Pada 9 Februari 2025, potensi cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Warga di daerah-daerah tersebut dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Selanjutnya, pada 10 Februari 2025, potensi cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Masyarakat di kedua kabupaten kepulauan ini juga perlu bersiap menghadapi potensi hujan lebat dan angin kencang.
Puncak potensi cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada 11 Februari 2025. Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Antisipasi dini sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk.
Imbauan untuk Masyarakat
Astrid Lasut juga memberikan imbauan khusus bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. "Kami berharap warga yang tinggal di daerah rawan bencana seperti bantaran sungai ataupun daerah berbukit atau terjal berhati-hati saat cuaca ekstrem," pesannya. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Selain itu, penting untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi bencana, seperti membersihkan saluran air, memeriksa kestabilan bangunan, dan menyiapkan jalur evakuasi. Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini.
BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem ini dapat diminimalisir.