Banjir Samarinda Terjang 357 Keluarga: BPBD Berikan Bantuan
BPBD Samarinda menangani 357 keluarga atau 1.121 jiwa terdampak banjir di sekitar Bendungan Benanga akibat curah hujan tinggi, pasang laut, dan penyempitan aliran sungai.

Banjir di Samarinda kembali menerjang, kali ini melanda 357 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.121 jiwa di sekitar Bendungan Benanga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda langsung turun tangan memberikan bantuan dan penanganan pasca banjir tersebut.
Situasi Banjir di Samarinda
Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, menyatakan sembilan RT di wilayah Sempaja Timur terdampak parah. Tinggi muka air di Bendungan Benanga mencapai 8,07 meter, masuk kategori siaga sejak Senin, 27 Januari 2024 pukul 12 malam. Meskipun kondisi bendungan stabil, air meluap ke daerah lebih rendah seperti Betapus, Bengkuring, Griya Mukti, dan Pemuda. Namun, BPBD mencatat penurunan tinggi muka air di Sungai Karang Mumus.
Penyebab Banjir dan Upaya Penanganan
Suwarso menjelaskan beberapa faktor penyebab banjir. Curah hujan tinggi pada Minggu, 26 Januari 2024 menjadi pemicu utama. Selain itu, pasang air laut setinggi 2,5 meter memperparah keadaan. Penyempitan aliran sungai, khususnya di Sungai Karang Asam Kecil, juga berkontribusi. Ia menambahkan, pembangunan rumah di atas sungai juga mempengaruhi genangan air di Samarinda.
Bantuan dan Kesiapsiagaan
BPBD Samarinda bersama tim gabungan mendirikan dapur umum di Kelurahan Sempaja Timur untuk membantu warga terdampak. Di wilayah Pampang, meskipun ketinggian air (sebelumnya 130 cm) sudah mulai surut, dapur umum tetap beroperasi. Tim Tagana, BPBD, relawan, dan pihak kelurahan masih bersiaga di lokasi membantu warga membersihkan rumah.
Imbauan Kepada Masyarakat
Suwarso mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini terkait cuaca dan kondisi banjir. Penting bagi warga untuk menghindari daerah tergenang air. BPBD terus memantau situasi dan berkomitmen untuk membantu warga yang terdampak banjir.