Banjir Sidoarjo: Penyempitan Sungai Kedungpeluk Jadi Biang Kerok
Penjabat Gubernur Jatim sebut banjir di Kecamatan Candi, Sidoarjo disebabkan penyempitan Sungai Kedungpeluk akibat sedimentasi, eceng gondok, dan sampah; Pemkab Sidoarjo kerahkan upaya normalisasi sungai.

Banjir yang kerap melanda Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ternyata disebabkan oleh penyempitan Sungai Kedungpeluk. Hal ini disampaikan langsung oleh Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, saat meninjau lokasi pada Rabu, 22 November 2023. Beliau menjelaskan bahwa sedimentasi, eceng gondok, dan sampah menjadi faktor utama penyebab penyempitan sungai tersebut.
Penyebab Banjir di Sidoarjo
Menurut Adhy Karyono, sedimentasi di beberapa titik Sungai Kedungpeluk telah mengurangi lebar sungai secara signifikan. Kondisi ini diperparah oleh tumpukan eceng gondok dan sampah yang semakin menghambat aliran air. Akibatnya, air meluap dan menyebabkan banjir di wilayah sekitar.
Upaya Penanganan Banjir
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mengatasi masalah ini. Upaya normalisasi sungai menjadi fokus utama. Selain itu, peran serta masyarakat sangat penting. Adhy Karyono menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar sungai.
Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat
Pemkab Sidoarjo sendiri telah menunjukkan komitmennya dengan melakukan normalisasi sungai secara rutin setiap minggu. Bahkan, keberhasilan mengatasi banjir di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, menjadi bukti nyata dari kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Gotong royong membersihkan sungai dari sampah dan eceng gondok secara rutin telah memberikan hasil yang positif.
Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo, Subandi, menambahkan bahwa normalisasi sungai dilakukan setiap Jumat melibatkan instansi terkait dan masyarakat. Upaya bersama ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Kesimpulan
Banjir di Sidoarjo menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini. Normalisasi sungai yang rutin dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir di masa yang akan datang.