Bank Jatim Cetak Laba Bersih Tertinggi di antara BPD se-Indonesia: Rp1,28 Triliun!
Bank Jatim berhasil mencatatkan laba bersih Rp1,28 triliun di tahun 2024, menjadikannya BPD dengan laba bersih terbesar di Indonesia, sekaligus menorehkan pertumbuhan aset dan kredit yang signifikan.

Jakarta, 20 Maret 2025 - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan mencetak laba bersih sebesar Rp1,28 triliun sepanjang tahun buku 2024. Capaian ini menjadikan Bank Jatim sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan laba bersih terbesar di Indonesia, mengungguli BPD lainnya. Prestasi ini diraih di tengah tantangan ekonomi makro yang cukup kompleks.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian kinerja terbaik ini di antara sesama BPD, khususnya dalam hal perolehan laba bersih bank only. "Hal ini sesuai dengan visi dan misi Bank Jatim untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi BPD nomor satu di Indonesia," tegas Busrul dalam Pemaparan Publik Kinerja Laporan Keuangan Tahun Buku 2024 Bank Jatim di Jakarta, Kamis lalu.
Pertumbuhan positif ini ditopang oleh berbagai faktor kunci, termasuk peningkatan aset dan penyaluran kredit yang signifikan. Bank Jatim membuktikan kemampuannya dalam mengelola aset dan dana pihak ketiga (DPK) secara efektif dan efisien, sehingga mampu menghasilkan pendapatan bersih yang optimal.
Pertumbuhan Aset dan Kredit yang Signifikan
Hingga Desember 2024, aset Bank Jatim secara konsolidasi mencapai angka fantastis, yaitu Rp118 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 13,7 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan aset ini didorong terutama oleh pertumbuhan aset produktif, seperti penyaluran kredit dan pengelolaan DPK.
Penyaluran kredit Bank Jatim tercatat sebesar Rp75,3 triliun, meningkat tajam sebesar 37,6 persen (yoy). Sementara itu, pengelolaan DPK mencapai Rp90 triliun, naik 15 persen (yoy). Pertumbuhan kredit dan DPK yang signifikan ini menjadi pendorong utama peningkatan pendapatan bersih Bank Jatim.
"Atas pengelolaan aset tersebut, Bank Jatim pada 2024 mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp5,7 triliun atau meningkat 13,6 persen (yoy)," jelas Busrul. Bank Jatim juga berkomitmen pada keberlanjutan, tercermin dari penyaluran kredit berwawasan lingkungan ke berbagai sektor.
Komitmen pada Keberlanjutan dan Kemitraan Strategis
Bank Jatim menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan menyalurkan kredit ke sektor-sektor ramah lingkungan. Kredit untuk efisiensi energi mencapai Rp2,40 triliun, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan sebesar Rp2,01 triliun, dan pengelolaan air serta limbah berkelanjutan sebesar Rp557 miliar. Hal ini menunjukkan kepedulian Bank Jatim terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Tahun 2024 juga menjadi tonggak sejarah bagi Bank Jatim dengan terlaksananya aksi korporasi Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama Bank NTB Syariah. Kolaborasi ini diyakini akan semakin memperkuat posisi Bank Jatim di masa mendatang. "Kami yakin di 2025 ini peluang bisnis Bank Jatim untuk bertumbuh cukup besar. Hal itu dapat dilihat dari kapasitas bisnis Bank Jatim di 2025 akan ditingkatkan secara unorganik melalui sinergi KUB dengan BPD lainnya," ungkap Busrul.
Selain itu, roadmap BPD 2024-2027 memberikan peluang bagi Bank Jatim untuk menjadi mitra strategis bagi BPR/BPRS, menciptakan sinergi di berbagai bidang, termasuk bisnis dan tata kelola.
Pertumbuhan Kredit yang Melebihi Rata-rata Nasional
Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah Bank Jatim, R. Arief Wicaksono, menambahkan bahwa Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (yoy) pada 2024. Angka ini melampaui pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya 10,39 persen (yoy) berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pertumbuhan kredit ini terdiri dari portofolio kredit konsumtif sebesar Rp34,41 triliun (naik 10,26 persen yoy) dan portofolio kredit produktif sebesar Rp29,65 triliun (naik 25,88 persen yoy). Komposisi ini menunjukkan keseimbangan antara pembiayaan konsumtif dan produktif.
Bank Jatim juga aktif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR), dengan menyalurkan dana untuk pendidikan (Rp2,76 miliar), kesehatan (Rp3,93 miliar), dan kegiatan sosial lainnya (Rp10,24 miliar).
Proyeksi Kinerja 2025 dan Rencana Strategis
Bank Jatim telah menetapkan guidance kinerja untuk tahun 2025, dengan target pertumbuhan aset dan DPK sebesar 2-3 persen (yoy), serta pertumbuhan kredit sebesar 14-16 persen. Target ini melanjutkan tren pertumbuhan positif yang dicapai pada tahun 2024.
Ke depan, Bank Jatim akan melanjutkan rencana strategis korporasi, baik secara organik maupun anorganik, termasuk melalui Kelompok Usaha Bank (KUB), konsolidasi BPR, dan aksi korporasi lainnya. Semua upaya ini bertujuan untuk memperkuat posisi Bank Jatim sebagai BPD terdepan di Indonesia.