Bansos dan Honor Pendamping Sosial Aman, Mensos Pastikan Efisiensi Tak Kurangi Hak Rakyat
Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan efisiensi anggaran tidak akan mengurangi alokasi bantuan sosial (bansos) dan honor pendamping sosial, malah berpotensi ditambah.

Jakarta, 21 Februari 2024 - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memberikan kepastian terkait alokasi anggaran bantuan sosial (bansos) dan honor pendamping sosial di tengah kebijakan efisiensi pemerintah. Beliau menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak akan mengurangi hak-hak rakyat, termasuk bansos dan honor para pendamping. Pernyataan ini disampaikan melalui siaran pers di Jakarta pada Jumat.
Mensos menekankan bahwa jatah bansos untuk rakyat tidak hanya aman, tetapi bahkan berpotensi untuk ditambah. "Pendamping tidak perlu khawatir soal efisiensi. Jatah untuk rakyat tidak akan dikurangi, malah bansos memungkinkan akan ditambah. Hak masyarakat tetap jadi prioritas," tegas Mensos Saifullah Yusuf.
Lebih lanjut, Mensos memastikan bahwa honor dan insentif bagi para pendamping sosial telah dianggarkan dan disiapkan untuk tahun berjalan. Beliau juga menekankan pentingnya peran pendamping sosial sebagai ujung tombak program Kemensos di lapangan.
Efisiensi: Menghilangkan 'Lemak' Birokrasi
Mensos Saifullah Yusuf memandang efisiensi sebagai langkah positif untuk menciptakan birokrasi yang ramping dan efektif. Ia menggunakan analogi untuk menjelaskan kebijakan ini, membandingkannya dengan proses menghilangkan "lemak-lemak" yang tidak perlu dalam tubuh birokrasi. "Efisiensi ini justru menyehatkan. Kalau diibaratkan puasa, semakin lama puasa bisa menghilangkan kanker birokrasi yang menghambat pelayanan," jelasnya.
Mensos juga menekankan pentingnya memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar bermanfaat bagi rakyat. Pemborosan harus dihindari. Beliau memahami adanya keluhan dari beberapa pihak terkait kebijakan efisiensi, namun ia menegaskan bahwa perubahan ini demi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. "Kalau ada yang mengeluh itu biasa. Mereka mungkin terbiasa dengan cara kerja yang tidak efisien. Tapi kita harus berubah, demi pelayanan yang lebih baik untuk rakyat," ujar Mensos.
Mensos kembali menegaskan pentingnya peran pendamping sosial sebagai perpanjangan tangan Kemensos di lapangan. Ia meminta para pendamping untuk tetap fokus menjalankan tugas, mendampingi warga, dan memastikan program-program Kemensos tepat sasaran. "Pendamping adalah perpanjangan tangan kami. Tanpa kalian, program di lapangan tidak akan berjalan dengan baik. Jadi tetaplah semangat, karena dukungan untuk kalian sudah dipastikan aman," pesannya.
Pendamping Sosial: Ujung Tombak Program Kemensos
Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja para pendamping sosial, Mensos juga menyampaikan rasa syukur atas dedikasi mereka. Salah satu pendamping PKH, Ira dari Kabupaten Ngawi, mengungkapkan rasa syukurnya atas kebijakan ini. "Alhamdulillah saya merasa tenang dan senang dengan kebijakan ini. Setuju akan keputusan presiden bahwa efisiensi tidak mengurangi hak rakyat, serta hak saya sebagai pendamping," ungkap Ira.
Efisiensi anggaran, menurut Kemensos, merupakan bagian dari upaya untuk menjalankan program yang lebih terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Dengan penggunaan anggaran yang tepat, pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan tanpa mengurangi hak-hak penerima manfaat.
Kesimpulannya, kebijakan efisiensi pemerintah tidak akan mengurangi alokasi bansos dan honor pendamping sosial. Justru, hal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi program-program Kemensos demi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.