Bappenas dan BPI Danantara Jalin Kolaborasi Akselerasi Proyek Strategis Nasional
Bappenas dan BPI Danantara resmi bekerja sama untuk mempercepat realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) non-APBN, ditandai dengan penandatanganan MoU guna meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi berkolaborasi dalam rangka percepatan investasi Proyek Strategis Nasional (PSN). Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dan Kepala Badan Pelaksana BPI Danantara, Rosan Roeslani, di Jakarta pada Senin, 14 April.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Penandatanganan MoU tersebut merupakan langkah awal penguatan kolaborasi antar kementerian dan badan, yang dianggap krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Maju. Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan upaya konkret untuk memperbaiki pengelolaan PSN agar benar-benar berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Peran BPI Danantara dinilai sangat penting karena pembiayaan PSN tidak hanya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi juga dari swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan demikian, kerja sama ini diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya dan mempercepat pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek strategis lainnya.
Kerja Sama Strategis Bappenas dan BPI Danantara
Kerja sama antara Bappenas dan BPI Danantara mencakup beberapa poin penting. Pertama, identifikasi potensi PSN dan analisis investasi strategis untuk proyek-proyek yang tidak dibiayai APBN. Kedua, koordinasi untuk menyelaraskan regulasi dan kebijakan, termasuk pengembangan skema investasi yang inovatif. Ketiga, penerapan manajemen risiko pembangunan nasional lintas sektor pada PSN non-APBN. Terakhir, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung perencanaan dan implementasi pengelolaan BUMN dan investasi pada PSN.
Sebagai langkah awal, kedua lembaga telah mengidentifikasi dua PSN dalam RPJMN 2025-2029 untuk analisis investasi strategis. Proyek tersebut adalah pembangunan jalan tol terintegrasi dengan utilitas di Sumatera dan pengembangan lapangan abadi wilayah kerja Masela di Kepulauan Maluku. Selain itu, beberapa proyek pendukung swasembada energi dan kawasan industri dan logistik terintegrasi juga menjadi fokus kolaborasi ini.
Rachmat Pambudy berharap kolaborasi ini menghasilkan PSN non-APBN yang berkualitas dan layak mendapat dukungan pendanaan dari BPI Danantara. Ia juga menekankan pentingnya berbagi pengetahuan dan pengembangan kapasitas untuk memperkuat organisasi dan SDM. Lebih lanjut, beliau mengingatkan pentingnya penerapan prinsip Governance, Risk, Compliance (GRC) dalam pengelolaan proyek.
Rosan Roeslani menambahkan bahwa MoU ini merupakan langkah penting dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Ia juga menekankan pentingnya penguatan kolaborasi antar kementerian dan lembaga untuk mencapai tujuan tersebut. "MoU ini menjadi satu langkah awal yang sangat baik karena kalau kita lihat kolaborasi antar kementerian, badan, harus terus diperkuat," ujar Rosan.
Harapan Terhadap Kolaborasi Bappenas dan BPI Danantara
Kolaborasi antara Bappenas dan BPI Danantara diharapkan dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Dengan mengoptimalkan sumber daya dan menerapkan prinsip GRC, diharapkan proyek-proyek strategis nasional dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peningkatan kapasitas SDM juga akan memastikan keberlanjutan proyek-proyek tersebut dalam jangka panjang.
BPI Danantara diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam mewujudkan Indonesia Emas, tidak hanya melalui pengelolaan dana yang bijak, tetapi juga dengan memperkuat sinergi antara pembiayaan APBN dan pendanaan kreatif dari dalam negeri. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong partisipasi swasta dan BUMN dalam pembangunan nasional.
Secara keseluruhan, kerja sama ini menandai langkah penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek strategis di Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya Bappenas dan BPI Danantara, diharapkan target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.