Bea Cukai Luwuk Gagalkan Penyelundupan 148.000 Batang Rokok Ilegal di Touna
Tim gabungan Bea Cukai Luwuk dan aparat keamanan menggagalkan penyelundupan 148.000 batang rokok ilegal di Pelabuhan Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, dengan perkiraan kerugian negara mencapai Rp110 juta.

Tim gabungan Bea Cukai Luwuk, Kodim 1307/Poso, Korem 132 Tadulako, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Pelabuhan Ampana berhasil menggagalkan upaya penyelundupan rokok ilegal di Pelabuhan Kelas III Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una (Touna), Sulawesi Tengah. Operasi yang dilakukan pada Sabtu (22/2) ini berawal dari informasi intelijen terkait pengiriman rokok ilegal menuju wilayah kepulauan Wakai dan Walea Besar, Kabupaten Touna. Penyelundupan dilakukan melalui Kapal Motor (KM) Gunung Bintan.
Danramil 1307-05 Ratolindo, Lettu Cke Risman, menjelaskan bahwa Bea Cukai Luwuk berkoordinasi dengan Koramil 1307-05 Ratolindo untuk melakukan operasi gabungan ini. "Bea Cukai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean Tipe C Luwuk menghubungi Koramil 1307-05 Ratolindo menginformasikan dan meminta bantuan untuk penertiban rokok ilegal," ungkap Lettu Cke Risman. Awalnya, petugas menemukan dua karton rokok ilegal dengan label yang tidak sesuai, seharusnya berlabel sigaret kretek mesin (SKM), namun ditemukan label sigaret kretek tangan (SKT).
Penemuan awal ini kemudian dikembangkan dengan melakukan interogasi terhadap awak kapal, termasuk kapten kapal Rusli Mahmud. Hasilnya, petugas berhasil menemukan lebih banyak rokok ilegal yang disembunyikan di dalam kapal. Semua barang bukti kemudian diamankan ke Kantor Pelabuhan Kelas III Ampana sebelum akhirnya dibawa ke Kantor Bea Cukai Luwuk untuk proses hukum lebih lanjut. Total rokok ilegal yang disita mencapai 14 karton, setara dengan 7.400 bungkus atau 148.000 batang rokok.
Rincian Rokok Ilegal yang Disita
Rincian rokok ilegal yang berhasil diamankan terdiri dari 6.600 bungkus rokok merek Martel dan 800 bungkus rokok merek Big Band. Atas penyelundupan ini, negara diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp110 juta, sementara nilai barang bukti ditaksir sebesar Rp125 juta. Operasi gabungan ini menunjukkan komitmen aparat dalam memberantas peredaran barang ilegal yang merugikan negara.
Lettu Cke Risman menambahkan, "Tim gabungan ini akan terus melakukan pemantauan dan pengembangan kasus untuk mengungkap pemilik barang bukti dan mencegah peredaran rokok ilegal di Kabupaten Tojo Una-una." Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku penyelundupan dan melindungi pendapatan negara dari kerugian yang lebih besar. Selain itu, upaya pengawasan dan penegakan hukum yang ketat di pelabuhan-pelabuhan juga akan terus ditingkatkan.
Penindakan terhadap penyelundupan rokok ilegal ini menjadi penting karena berdampak pada kerugian negara, persaingan usaha yang tidak sehat, dan potensi ancaman kesehatan masyarakat. Keberhasilan operasi gabungan ini menjadi contoh nyata sinergi antar lembaga dalam mengamankan penerimaan negara dan melindungi masyarakat dari dampak negatif peredaran barang ilegal.
- Jumlah rokok ilegal yang disita: 148.000 batang
- Merek rokok: Martel dan Big Band
- Kerugian negara: Rp110 juta
- Nilai barang bukti: Rp125 juta
Ke depannya, diharapkan akan ada peningkatan pengawasan dan kerjasama yang lebih intensif antar instansi terkait untuk mencegah penyelundupan serupa terjadi kembali. Pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya rokok ilegal juga perlu digalakkan agar masyarakat lebih sadar dan turut serta dalam mencegah peredaran barang ilegal.