Belanja Negara Sulsel Capai Rp57,36 Triliun hingga Akhir 2024
Realisasi belanja negara di Sulawesi Selatan hingga akhir 2024 mencapai Rp57,36 triliun, atau sekitar 97,73 persen dari pagu anggaran, dengan rincian belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Sulawesi Selatan (Sulsel) baru-baru ini mengumumkan realisasi belanja negara di daerah tersebut hingga akhir tahun 2024. Angkanya cukup fantastis: Rp57,36 triliun! Ini setara dengan 97,73 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp58,69 triliun. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil DJPb Sulsel, Supendi, di Makassar.
Dari total belanja negara tersebut, sebagian besar dialokasikan untuk transfer ke daerah. Realisasinya mencapai Rp32,06 triliun atau sekitar 99,06 persen dari pagu anggaran Rp32,36 triliun. Sementara itu, belanja pemerintah pusat (BPP) mencapai Rp25,30 triliun, atau sekitar 96,10 persen dari pagu anggarannya.
Lalu, kemana saja dana tersebut dialokasikan? Belanja pemerintah pusat difokuskan pada beberapa sektor penting. Diantaranya layanan dukungan manajemen internal satuan kerja, bantuan pendidikan tinggi dan dasar serta menengah, serta fasilitasi dan pembinaan masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan publik dan pendidikan.
Lebih detail lagi, belanja pegawai mencapai Rp9,96 triliun. Angka ini digunakan untuk membayar gaji dan tunjangan bagi 77.741 PNS, TNI, dan Polri; 891 pegawai pemerintah non pegawai negeri (PPNPN); dan 6.443 pegawai PPPK. Penggunaan anggaran ini memastikan kesejahteraan para abdi negara tetap terjaga.
Selanjutnya, belanja barang mencapai Rp11,26 triliun atau sekitar 91,87 persen dari pagu Rp12,25 triliun. Menariknya, angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 11 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang hanya Rp10,15 triliun. Ini menandakan adanya peningkatan aktivitas dan kebutuhan barang pemerintah.
Sementara itu, belanja modal mencapai Rp4 triliun atau sekitar 92,91 persen dari pagu Rp4,3 triliun. Walaupun mengalami kontraksi sebesar 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Rp5,53 triliun), belanja modal ini tetap menunjukkan upaya pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.
Terakhir, belanja sosial juga mengalami peningkatan. Realisasinya mencapai Rp94,3 miliar, atau naik 17 persen dibandingkan periode sebelumnya yang hanya Rp80,3 miliar. Peningkatan ini menunjukan peningkatan perhatian pada program-program sosial.
Kesimpulannya, realisasi belanja negara di Sulawesi Selatan hingga akhir 2024 menunjukkan kinerja yang cukup baik. Meskipun terdapat beberapa sektor yang mengalami kontraksi, secara keseluruhan realisasi anggaran mendekati target. Hal ini menandakan pengelolaan keuangan negara di Sulsel relatif efektif dan efisien.