BI Proyeksikan Ekonomi Kaltim Triwulan I 2025 Tumbuh 5-6 Persen
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan pertama 2025 mencapai 5-6 persen, didorong oleh sektor industri pengolahan dan perdagangan.

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan I tahun 2025 akan berada di kisaran 5-6 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh sejumlah sektor usaha, terutama industri pengolahan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto, di Samarinda pada Selasa, 11 Maret.
Proyeksi ini melanjutkan tren positif dari triwulan sebelumnya (IV 2024) yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,12 persen. Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi regional Kalimantan (5,51 persen) dan nasional (5,02 persen). Pertumbuhan ekonomi Kaltim di triwulan IV 2024 didorong oleh sektor pertambangan, konstruksi, peningkatan ekspor, dan investasi, meskipun beberapa sektor lain mengalami kontraksi.
Meskipun ada beberapa sektor yang mengalami perlambatan, ekonomi Kaltim tetap menunjukkan ketahanan yang kuat. Kontribusi signifikan dari industri pengolahan dan perdagangan menjadi faktor utama, dengan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan di triwulan pertama tahun 2025. Kepala BI Kaltim menekankan peningkatan signifikan pada sektor industri pengolahan dan perdagangan di triwulan IV 2024 dibandingkan triwulan sebelumnya. Sektor lain yang turut berkontribusi adalah konsumsi pemerintah, impor, dan investasi.
Pertumbuhan Didorong Industri Pengolahan dan Perdagangan
Lebih lanjut, Budi Widihartanto menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim di triwulan IV 2024 juga ditopang oleh peningkatan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) sebesar 9,33 persen. Sektor perdagangan juga mengalami peningkatan yang signifikan, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dan mobilitas masyarakat selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Pabrik-pabrik baru di Kutai Kartanegara dan daerah lain turut berkontribusi pada pertumbuhan industri pengolahan.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Kaltim sepanjang tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan nasional dan regional Kalimantan, pertumbuhan tersebut sedikit lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan aktivitas di sektor industri pengolahan dan konstruksi menjadi salah satu faktor penyebabnya. Namun, proyeksi pertumbuhan 5-6 persen di triwulan I 2025 menunjukkan optimisme terhadap kinerja ekonomi Kaltim ke depannya.
BI Kaltim optimis bahwa dengan adanya pabrik-pabrik baru dan peningkatan sektor perdagangan, pertumbuhan ekonomi Kaltim akan tetap stabil dan positif. Kontribusi sektor industri pengolahan dan perdagangan yang signifikan diprediksi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Faktor-faktor Pendukung Pertumbuhan Ekonomi Kaltim
- Peningkatan ekspor minyak kelapa sawit (CPO)
- Pertumbuhan sektor perdagangan
- Kunjungan wisatawan yang meningkat
- Bertambahnya pabrik baru di sektor industri pengolahan
- Investasi yang meningkat
Secara keseluruhan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Kaltim di triwulan I 2025 menunjukkan kinerja ekonomi yang tetap positif dan menjanjikan. Hal ini menunjukkan daya tahan ekonomi Kaltim meskipun menghadapi beberapa tantangan di beberapa sektor. Ke depan, pemantauan dan evaluasi secara berkala tetap diperlukan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Kaltim tetap berkelanjutan.