BKSDA Aceh Tangani Harimau Pemangsa Sapi di Aceh Timur
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh turun tangan menangani konflik harimau sumatera yang memangsa sapi di Aceh Timur, meningkatkan kekhawatiran akan interaksi negatif antara manusia dan satwa liar dilindungi.

Seekor harimau sumatera telah memangsa seekor sapi milik Kepala Desa Blang Nisam, Sabidin, di Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur, Aceh pada Senin, 12 Mei 2023. Peristiwa ini menyebabkan keresahan warga dan mendorong Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh untuk segera turun tangan. Tim dari Resor Konservasi Langsa telah dikerahkan untuk menangani interaksi negatif antara manusia dan satwa liar dilindungi ini.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, Teuku Irmansyah, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa tim telah memeriksa lokasi penemuan bangkai sapi dan menemukan jejak kaki harimau, meskipun jejak tersebut diperkirakan sudah agak lama. Upaya pemantauan terus dilakukan untuk memastikan keberadaan harimau di sekitar wilayah tersebut.
Lokasi kejadian berada di tengah perkebunan sawit, sekitar 17 kilometer dari kawasan hutan, jauh dari pemukiman penduduk. Kejadian ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan konflik satwa liar, khususnya dengan satwa dilindungi seperti harimau sumatera yang terancam punah.
Penanganan BKSDA dan Imbauan kepada Masyarakat
BKSDA Aceh telah mengerahkan tim gabungan bersama personel Polsek dan Koramil setempat untuk melakukan investigasi di lokasi kejadian. Tim tersebut tidak hanya memeriksa lokasi penemuan bangkai sapi, tetapi juga melakukan pemantauan untuk memastikan keamanan warga dan keberadaan harimau sumatera tersebut. Hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan bahwa bangkai sapi memang dimangsa oleh harimau, berdasarkan jejak kaki yang ditemukan.
Teuku Irmansyah menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Ia mengimbau agar masyarakat mengandangkan ternak mereka di sore hari dan menjaganya dengan ketat di malam hari untuk mencegah terjadinya konflik serupa di masa mendatang. Hal ini terutama penting mengingat lokasi kejadian berada di tengah perkebunan sawit yang relatif jauh dari pemukiman penduduk.
BKSDA juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian harimau sumatera. Hal ini meliputi pencegahan kerusakan hutan sebagai habitat harimau, serta larangan menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi, baik hidup maupun mati. Penggunaan jerat, racun, atau pagar listrik tegangan tinggi yang dapat membahayakan satwa liar juga dilarang keras.
Harimau Sumatra: Spesies Terancam Punah
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan spesies yang terancam kritis dan berisiko tinggi punah di alam liar, berdasarkan daftar kelangkaan satwa dari International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya upaya konservasi untuk melindungi spesies langka ini.
Konflik antara manusia dan satwa liar, seperti yang terjadi di Aceh Timur, seringkali berdampak negatif bagi kedua belah pihak. Selain kerugian ekonomi akibat hilangnya ternak, konflik ini juga dapat menyebabkan korban jiwa dan mengancam keberlangsungan hidup satwa liar yang dilindungi. Oleh karena itu, kerjasama antara BKSDA, masyarakat, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk mencegah konflik serupa di masa depan.
Aktivitas ilegal seperti perambahan hutan dan perburuan liar merupakan faktor utama yang menyebabkan konflik antara manusia dan satwa liar. Sanksi pidana akan dikenakan kepada siapa pun yang terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penting bagi semua pihak untuk berkomitmen dalam menjaga kelestarian alam dan melindungi satwa liar yang terancam punah.
Kejadian ini menjadi panggilan bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan dan satwa liar. Dengan menjaga habitat mereka dan mencegah aktivitas ilegal, kita dapat meminimalisir konflik antara manusia dan satwa liar serta memastikan kelangsungan hidup harimau sumatera untuk generasi mendatang. Kerjasama dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam upaya konservasi ini.