BMKG Keluarkan Peringatan Dini: Waspada Cuaca Ekstrem Sumatera Utara, Potensi Banjir dan Longsor Mengintai!
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Sumatera Utara pada 10 Agustus 2025, berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang yang memicu bencana hidrometeorologi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara. Peringatan ini berlaku mulai Minggu, 10 Agustus 2025, dengan potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di area rawan.
Prakirawan BMKG Wilayah I, Putri Diana, di Medan, menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Sumatera Utara akan mengalami hujan dari pagi hingga malam hari. Intensitas hujan bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat, dan dapat disertai fenomena cuaca ekstrem lainnya. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan kondisi cuaca yang cepat dan signifikan.
Selain itu, Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan melalui prakirawan Dasmian Sulviani, juga menambahkan informasi mengenai potensi gelombang tinggi. Gelombang dengan ketinggian signifikan diperkirakan akan menerjang beberapa perairan di Sumatera Utara. Kondisi ini berlaku mulai tanggal 10 hingga 12 Agustus 2025, menambah daftar potensi bahaya yang perlu diwaspadai.
Detail Prakiraan Hujan dan Dampaknya
Pada pagi hari, hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di beberapa daerah. Wilayah tersebut meliputi Nias Selatan, Nias, Nias Utara, Mandailing Natal, Nias Barat, Sibolga, Padang Lawas, Humbang Hasundutan, Gunungsitoli, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, serta Tapanuli Utara dan sekitarnya. Kondisi ini menjadi awal dari perubahan pola cuaca yang lebih ekstrem.
Memasuki siang hingga sore hari, potensi hujan akan meningkat dengan intensitas ringan hingga sedang di hampir seluruh wilayah Sumatera Utara. Hujan sedang secara spesifik dapat terjadi di Langkat, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Deli Serdang, dan Padanglawas Utara. Curah hujan yang meningkat ini memerlukan perhatian lebih dari masyarakat.
Pada malam hari, hujan dengan intensitas sedang diprediksi akan melanda Deli Serdang, Pakpak Bharat, Samosir, Dairi, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, dan Medan. Selanjutnya, pada dini hari, potensi hujan lebat sangat tinggi di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Utara. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya genangan air dan banjir lokal.
BMKG secara khusus mengingatkan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di Lereng Timur, Pantai Timur, pegunungan, Lereng Barat, dan Pantai Barat Sumatera Utara. Kondisi geografis ini membuat wilayah tersebut sangat rentan terhadap bencana hidrometeorologis. Masyarakat di area tersebut diminta untuk mempersiapkan diri dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Sumut
Peringatan dini juga mencakup potensi gelombang tinggi di perairan Sumatera Utara. Tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di beberapa lokasi strategis. Area yang berpotensi terdampak meliputi Perairan Barat Sumatera Utara, Perairan Barat Kepulauan Nias, dan Perairan Barat Kepulauan Batu.
Selain itu, perairan lain yang juga berisiko mengalami gelombang tinggi adalah Perairan Timur Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Batu, dan Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias. Kondisi ini dapat membahayakan aktivitas pelayaran dan perikanan. Nelayan dan operator kapal diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca maritim.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan 4-13 knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari Timur hingga Barat Daya dengan kecepatan 4-22 knot. Pola angin ini turut berkontribusi pada pembentukan gelombang tinggi di perairan yang disebutkan.