BNN Perluas Akses Rehabilitasi Narkoba lewat Program IBM
Badan Narkotika Nasional (BNN) meningkatkan akses layanan rehabilitasi narkoba lewat program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) untuk menangani 3,3 juta jiwa penyalahguna narkoba di Indonesia.

Jakarta, 22 April 2024 - Badan Narkotika Nasional (BNN) berupaya meningkatkan aksesibilitas layanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba di Indonesia melalui program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Program ini dibentuk untuk mengatasi tantangan besar berupa tingginya angka prevalensi penyalahgunaan narkoba, yang mencapai 1,73 persen atau sekitar 3,3 juta jiwa penduduk berusia 16-64 tahun. Upaya ini merupakan langkah signifikan dalam memerangi permasalahan narkoba yang kompleks di Indonesia.
Deputi Rehabilitasi BNN, dr. Bina Ampera Bukit, menjelaskan bahwa IBM merupakan pelayanan rehabilitasi yang berbasis komunitas. "IBM ini intinya adalah pelayanan komunitas dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat," ujar dr. Bina dalam acara pelatihan peningkatan kemampuan bagi para pendamping agen pemulihan di Jakarta, Senin (21/4).
Program ini mengandalkan agen pemulihan sebagai garda terdepan. Para agen ini memberikan layanan rehabilitasi ringan kepada penyalahguna narkoba. "Untuk kasus sedang hingga berat, agen pemulihan akan merujuk sesuai dengan hasil asesmen," jelas dr. Bina. Pendekatan ini memastikan penanganan yang tepat sasaran dan sesuai dengan tingkat keparahan kasus.
Peningkatan Motivasi dan Efektivitas IBM
Efektivitas program IBM telah dibuktikan melalui penelitian Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 2020. Penelitian tersebut menunjukkan peran penting agen pemulihan dalam meningkatkan motivasi perubahan perilaku dan menurunkan frekuensi penggunaan narkoba pada penyalahguna. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas memiliki dampak positif yang signifikan.
BNN menyadari pentingnya pencegahan tersier dalam rehabilitasi. "Tugas BNN di rehabilitasi itu sama dengan pencegahan tersier. Sedapat mungkin klien itu jangan bertambah parah," tegas dr. Bina. Oleh karena itu, program IBM dirancang untuk memberikan intervensi sedini mungkin dan mencegah memburuknya kondisi penyalahguna.
Dengan keterbatasan anggaran untuk melatih seluruh agen pemulihan di Indonesia, BNN mengambil strategi inovatif. Mereka melatih para pendamping agen pemulihan yang akan menjadi ujung tombak dalam pelatihan agen pemulihan di daerah masing-masing. "Teman-teman ini sebagai ujung tombak yang disebut dengan pendamping agen pemulihan yang akan kami latih dan teman-teman sendiri nanti yang melatih agen pemulihannya di daerah teman-teman sekalian,” jelas dr. Bina.
Pelatihan Pendamping Agen Pemulihan
Pelatihan peningkatan kemampuan bagi pendamping agen pemulihan merupakan langkah krusial dalam keberhasilan program IBM. BNN berharap pelatihan ini akan membekali para pendamping dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk melatih agen pemulihan secara efektif. Dengan demikian, layanan rehabilitasi berbasis komunitas dapat menjangkau lebih banyak penyalahguna narkoba, khususnya mereka yang masih dalam tahap coba pakai atau kecanduan ringan.
Program IBM juga menjadi salah satu keunggulan BNN dalam meningkatkan daya saing dan inovasi dalam penanganan penyalahgunaan narkoba. "IBM ini juga salah satu keunggulan dari BNN dalam meningkatkan talking point,” ungkap dr. Bina. Hal ini menunjukkan komitmen BNN dalam terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi.
Dengan dibukanya pelatihan peningkatan kemampuan pendamping agen pemulihan angkatan ketiga, BNN menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperluas jangkauan layanan rehabilitasi dan menekan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Sinergi antara BNN, para pendamping, dan agen pemulihan diharapkan dapat membawa perubahan positif dan mewujudkan Indonesia yang bersih dari narkoba.
Program IBM diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia, khususnya dengan melibatkan peran aktif masyarakat dalam upaya rehabilitasi dan pemulihan para penyalahguna.