Boyolali Libatkan Peternak Kendalikan Wabah PMK
Pemkab Boyolali mengajak peternak aktif berpartisipasi dalam pengendalian wabah PMK yang telah menyebar di 16 kecamatan, dengan total kasus mencapai 538 dan 38 kematian ternak.
Pemerintah Kabupaten Boyolali melibatkan peternak dalam upaya meminimalisir penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, terutama sapi dan kambing. Langkah ini diambil menyusul merebaknya PMK di 16 kecamatan di Boyolali.
Afiany Rifdania, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, menjelaskan pentingnya peran peternak dalam pengendalian wabah ini. Salah satu langkah krusial adalah penanganan cepat jika ditemukan gejala PMK pada hewan ternak. "Jika muncul temuan gejala, harus segera dilaporkan ke petugas," tegasnya.
Selain pelaporan cepat, peternak juga diminta untuk memberikan pakan bergizi, seperti rumput hijau, dan menjaga kebersihan kandang. Kebersihan kandang meliputi pembuangan kotoran setiap hari, penyemprotan disinfektan, serta pengendalian ektoparasit seperti lalat dan caplak.
Vaksinasi PMK juga menjadi fokus utama. Afiany mengimbau peternak untuk mengizinkan petugas memberikan vaksin kepada ternak mereka. "Vaksinasi rutin dan memperbolehkan petugas memvaksin ternaknya sangat penting. Begitu ada gejala, laporkan ke petugas," pesannya.
Data terbaru menunjukkan penyebaran PMK di Boyolali cukup luas. Sejak 16 Desember 2024 hingga saat ini, tercatat 538 kasus PMK, seluruhnya menyerang sapi. Dari jumlah tersebut, 38 ternak dilaporkan mati. "Dari 538 kasus itu semuanya sapi. Hingga saat ini, ada 52 kasus baru sehingga total kasus aktif PMK ada 383 ekor dan 117 ekor yang sembuh," jelas Afiany.
Upaya vaksinasi telah dilakukan terhadap 1.092 ekor hewan ternak. Rinciannya, 1.075 ekor sapi dan kambing, serta 17 ekor domba. Program vaksinasi terus digencarkan untuk menekan angka penyebaran PMK.
Kerja sama antara pemerintah dan peternak menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi wabah PMK di Boyolali. Dengan kepatuhan peternak terhadap protokol kesehatan hewan dan partisipasi aktif dalam program vaksinasi, diharapkan penyebaran PMK dapat dikendalikan dan dampaknya diminimalisir.