BP Taskin Dorong Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Pertanian Modern: Strategi Entaskan Kemiskinan?
Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BP Taskin) gencar dorong pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian guna entaskan kemiskinan. Akankah strategi ini efektif tingkatkan kesejahteraan masyarakat?

Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BP Taskin) secara aktif mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur. Inisiatif ini bertujuan mengubah area tidak produktif menjadi lahan pertanian yang subur.
Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan angka kemiskinan di berbagai daerah. Pemanfaatan lahan tidur dianggap sangat cocok untuk meningkatkan produktivitas, bahkan bagi mereka yang bukan petani tradisional.
Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, menyampaikan hal ini dalam acara pelantikan pengurus organisasi Tani Merdeka di Jambi pada hari Sabtu. Acara tersebut diharapkan mampu memperkuat solidaritas petani, memajukan kedaulatan pangan, dan mendorong kemandirian ekonomi berbasis agraria di tingkat desa.
Fokus BP Taskin dan Pertanian Modern
BP Taskin memiliki fokus utama dalam memberdayakan masyarakat miskin, termasuk melalui promosi pemanfaatan lahan tidur. Lembaga ini bertekad memajukan sektor pertanian modern melalui kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan.
Pendekatan ini diharapkan dapat secara signifikan mengatasi masalah kemiskinan. Penerapan metode pertanian modern dinilai mampu mendukung upaya pengentasan kemiskinan dengan melibatkan komunitas secara aktif dalam proses produksi.
Pemerintah juga telah menyiapkan beberapa strategi komprehensif untuk mempercepat pemberantasan kemiskinan. Salah satunya adalah meluncurkan proyek-proyek berbasis pertanian di daerah-daerah tertinggal. Petani dapat memanfaatkan lahan untuk menanam tanaman, baik untuk konsumsi harian maupun untuk tujuan ekspor, sehingga meningkatkan nilai ekonomi.
Peran Tani Merdeka dan Tantangan Petani
Ketua Tani Merdeka, Don Muzakkir, menyatakan bahwa organisasi Tani Merdeka di Jambi memiliki tugas penting. Mereka bertugas mengawasi program-program pemerintah dan mengadvokasi para petani yang seringkali terabaikan.
Petani saat ini menghadapi berbagai isu kompleks, seperti kelangkaan pupuk yang menjadi kendala serius dalam produksi. Tani Merdeka berkomitmen untuk menyuarakan dan mencari solusi atas permasalahan tersebut demi kesejahteraan petani.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian merupakan sektor dominan di Provinsi Jambi. Kontribusinya mencapai sekitar 31,2 persen terhadap perekonomian provinsi. Hal ini menunjukkan potensi besar pertanian dalam mengangkat perekonomian lokal.
Walikota Jambi, Maulana, menyambut baik pelantikan Tani Merdeka. Ia berharap organisasi ini akan memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan petani dan peningkatan kesejahteraan mereka. Hal ini pada gilirannya akan mendukung upaya pengurangan kemiskinan secara menyeluruh. Pemerintah kota siap berkolaborasi dengan program-program pemerintah pusat untuk memberantas kemiskinan.